Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal naik, Moody's naikkan peringkat finansial BNI

JAKARTA: Moody's Investors Service meningkatkan peringkat kekuatan keuangan (bank financial strength rating /BFSR) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi D dari posisi sebelumnya D-.Dalam rilis pemeringkatan hari ini, VP-Senior Credit Officer

JAKARTA: Moody's Investors Service meningkatkan peringkat kekuatan keuangan (bank financial strength rating /BFSR) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi D dari posisi sebelumnya D-.Dalam rilis pemeringkatan hari ini, VP-Senior Credit Officer Financial Institutions Group Moody's Beatrice Woo mengatakan peningkatan BFSR tersebut membuat penilaian kredit dasar BNI menjadi Ba2 dari sebelumnya Ba3.Prospek peringkat perusahaan ditetapkan pada level stabil, tetapi peringkat lain bank BUMN tersebut tidak terpengaruh peningkatan BFRS itu.Beberapa peringkat perusahaan yang tidak berubah itu ada tiga, yaitu:1. Peringkat kredit jangka panjang denominasi asing di level Ba2.2. Peringkat kredit jangka pendek denominasi asing yang berada di level 'Not Prime'.3. Peringkat kredit global denominasi lokal (global local currency/GLC) pada level Baa3."Aksi pemeringkatan telah melihat perubahan yang mendukung di BNI sejak Moody's memberikan prospek positif untuk peringkat BFRS pada 21 Juli 2010," ujar Beatrice Woo dalam rilis tersebut dari Singapura, siang ini.Dia mengatakan alasan aksi pemeringkatan juga disebabkan adanya perubahan tim manajemen sejak 2008.Setidaknya, tutur Woo, ada empat bidang yang kualitasnya telah meningkat di BNI.Bidang pertama yaitu kualitas aset, yang sempat menjadi titik terlemah perusahaan, telah membaik, yang ditunjukkan dengan rasio pinjaman tidak lancar dan rasio pinjaman istimewa menurun menjadi 4% dan 3,9% pada Juni dari sebelumnya 4,7% dan 7,3% pada akhir 2009. Di sisi lain, rasio lingkup (coverage ratio) berada pada level yang konstan sebesar 120% terhadap pinjaman tidak lancar pada periode yang sama.Kedua adalah modal tier 1 BNI, yang juga telah meningkat menjadi 15,3% pada Juni dari 10,2% pada September tahun lalu, setelah aksi rights issue senilai Rp10,4 triliun pada Desember tahun lalu.Rights issue itu membuat porsi kepemilikan pemerintah di bank itu menjadi 60% dari sebelumnya 73,36%, dan porsi publik yang meningkat berhasil menurunkan tarif pajak perseroan menjadi tinggal 25% dari sebelumnya 30%.Ketiga, tingkat simpanan saat ini dan minat simpanan (current and demand deposits) mencapai 60% dari total deposit pada Juni, dibandingkan dengan 55% pada 2009, dan dibandingkan dengan sistem sebesar 54%.Keempat, profitabilitas perseroan berkode saham BBNI itu juga telah meningkat seiring dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM)sebesar 5,3%-5,5% selama enam kuartal terakhir.Namun, BNI masih masih mengalami kualitas aset yang lemah dan profitabilitas yang berada pada batas rata-rata bank lain yang diperingkat Moody's. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper