Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Bank Mega Tbk menargetkan kredit tumbuh 20%-22% sepanjang 2012 dengan target pertumbuhan dana pihak ketiga lebih tinggi dari pertumbuhan kredit.
 
Managing Director Bank Mega Daniel BudiRahaju mengungkapkan industri secara umum pada tahun ini mengalami pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih rendah dari pada kredit. Hal tersebut dikhawatirkan dapat memicu kesulitan likuiditas.
 
"Target kami untuk kredit sama seperti industri, sekitar 20%--22%. DPK kami harapkan tumbuh lebih dari kredit agar likuiditas tetap lancar, kalau tidak bisa terjadi shortage" ujarnya, hari ini, tanpa menyebutkan target DPK yang dimaksud.
 
Menurutnya, berdasarkan pertumbuhan DPK yang lebih rendah pada tahun ini mau tidak mau akan menuntut bank untuk mencari likuditas agar tidak terjadi kesulitan likuiditas.
 
Selain likuiditas dalam Rupiah, dia juga mengungkapkan likuiditas yang paling dikhawatirkan terjadi kelangkaan adalah dalam bentuk valuta asing, terutama Dollar Amerika Serikat.
 
Agar tak terjadi pengetatan likuiditas tersebut, lanjut Daniel, perseroan akan menjaga rasio penyaluran pinjaman terhadap dana pihak ketiga di kisaran 72% untuk mata uang Rupiah, dan 52%--55% untuk valuta asing (Valas).
 
"Sebenarnya kami memang sudah menetapkan [LDR] likuiditas Valas tidak boleh melewati 60%, tetapi karena keadaan pasar masih tidak menentu kami akan maintain di level 52%--55%," jelasnya.
 
Oleh sebab itu, dia mengaku akan lebih selektif dalam menyalurkan kredit dalam mata uang asing. Perseroan saat ini masih menyalurkan kredit Valas kepada perusahaan yang memiliki pendapatan dalam mata uang asing. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper