JAKARTA: Malayan Banking Berhad, induk perusahaan PT Bank Internasional Indonesia Tbk, menggelar ekspansi jangka panjang di Kamboja dengan membentuk perusahaan lokal dari anak usaha operasionalnya di sana serta menargetkan menjadi 5 bank terbesar di negara itu selambatnya pada 2015.Selanjutnya, bank yang dikenal sebagai Maybank (Kamboja) Plc. ini akan ditingkatkan modalnya dari US$30 juta menjadi US$50 juta, untuk memberikan dukungan lebih baik bagi nasabah di sana.Presiden dan CEO Maybank Abdul Wahid Oma menjelaskan peningkatan modal sebesar US$50 juta memungkinkan Maybank (Kamboja) Plc. untuk beroperasi dengan rasio kecukupan modal 12%. Selain itu, lanjutnya, Maybank akan membangun kantor baru 10 lantai di Phnom Penh, yang ditargetkan siap dalam dua tahun.Dia menyatakan penggabungan usaha akan menjadi babak baru bagi Grup Maybank. “Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi kami mengembangkan operasional di dalam negeri dan regional. Hal sejalan dengan visi kami menjadi pemimpin jasa keuangan regional,” katanya melalui siaran pers yang dikirim ke Bisnis, sore ini, 5 April.Maybank Kamboja saat ini menduduki peringkat 7 dalam aset diantara 33 bank yang beroperasi di Kamboja. Dia menambahkan Maybank Kamboja telah tumbuh dengan aset dan simpanan yang meningkat dua kali lipat dalam empat tahun terakhir setelah ekspansi cabang.Total aset tumbuh dari US$129 juta per Juni 2007 menjadi US$313 juta pada Desember 2011. Selain itu, simpanan naik dari US$100 juta menjadi US$231 juta dan kredit dari US$30 juta menjadi US$168 juta.Pendapatan Juni 2011 sebesar US$10,2 juta dari US$0,45 juta pada Juni 2007. Selanjutnya, laba sebelum pajak pada periode yang sama naik menjadi US$8,4 juta dari US$0,38 juta.Dalam 6 bulan terakhir hingga Desember 2011, pendapatan perseroan mencapai US$12,8 juta sedangkan laba sebelum pajak sebesar US$4,47 juta.Menurutnya, perusahaan lokal juga akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi Maybank untuk mengembangkan cabang Kamboja. Maybank pertama kali membuka cabang di Kamboja pada 1993, dalam tiga tahun setelah secara agresif menggelar ekspansi operasionalnya menjadi 11 cabang saat ini.Di samping itu, Bank juga telah mengembangkan jaringan ATM yang tidak hanya terhubung dengan jaringan lokal tetapi juga dengan jaringan regional Maybank termasuk Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Papua Nugini. Semula, Maybank beroperasi di Kamboja dengan model bisnis wholesale banking dengan dukungan satu kantor cabang, terutama melayani pengusaha lokal dalam melakukan bisnis di dalam negeri.Pada 2008, berubah menjadi model bisnis perbankan komersial untuk memenuhi pertumbuhan permintaan dari perusahaan lokal dan nasabah individu. Selain menyediakan produk dan layanan perbankan seperti deposito, produk pembiayaan dan wholesale banking. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel