Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA BANK: Makin efisien, rasio biaya BRI capai 61,81%

JAKARTA- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengklaim semakin efisien dalam 6 tahun terakhir berdasarkan indikator rasio biaya operasional dan pendapatan operasional yang mencapai 61,81% pada triwulan II/ 2012.Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI)

JAKARTA- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengklaim semakin efisien dalam 6 tahun terakhir berdasarkan indikator rasio biaya operasional dan pendapatan operasional yang mencapai 61,81% pada triwulan II/ 2012.Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Muhamad Ali mengungkapkan perseroan menjaga tingkat efisiensi operasional perusahaan agar selalu berada di bawah level industri."Pada 2007 biaya operasional pendapatan operasional [BOPO] BRI 69,80%, di bawah rata-rata perbankan yang mencapai 84,05%. Pada 2011, BOPO BRI 66,69%. Pada triwulan II/ 2012 ini BOPO BRI 61,81%, di bawah rata-rata perbankan yang berada di 76,75%," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (05/09).Menurutnya efisiensi tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan operasional, termasuk peningkatan pendapatan bunga seiring dengan pertumbuhan kredit pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Faktor pendorong lain, lanjut Ali, adalah peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based income/ FBI), terutama dari layanan perbankan elektronis (e-channel) dan pembiayaan perdagangan (trade finance).Adapun per triwulan II/2012 perseroan berhasil mencatatkan pendapatan berbasis biaya Rp1,8 triliun, tumbuh 13,79% dari Rp1,58 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.“FBI dari ATM [anjungan tunai mandiri] memberikan kontribusi sebesar Rp160,7 miliar pada triwulan II/2012, naik dari periode yang sama  tahun lalu sebesar Rp 115,85 miliar,” jelas ALi.Sementara itu kontribusi trade finance terhadap pendapatan berbasis biaya mencapai Rp97,52 miliar pada triwulan II/2012, naik dari periode yang sama 2011 Rp50,78 miliar.Ali melanjutkan, penurunan BOPO juga didorong oleh penurunan biaya operasional. “Salah satunya terlihat pada kualitas kredit yang terjaga sehingga provisi membaik pula. Terlihat dari NPL triwulan II-2011 sebesar 3,64%, sementara pada triwulan II-2012 turun menjadi 2,38%,” terangnya. (arh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Rika Novayanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper