Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KESEIMBANGAN APBN Digoyahkan Besaran Subsidi BBM

JAKARTA—Besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai menjadi alasan pokok tidak sehatnya keseimbangan primer APBN dari sisi pengeluaran.

JAKARTA—Besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai menjadi alasan pokok tidak sehatnya keseimbangan primer APBN dari sisi pengeluaran.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, mengungkapkan pemerintah harus berani mengurangi besaran subsidi BBM agar keseimbangan primer APBN lebih sehat.

“Untuk sementara, kalau memang penerimaan belum bisa dimaksimalkan, pengeluarannya harus berani dikurangi. Terlalu banyak pengeluaran yang tidak perlu seperti subsidi BBM yang makin besar. Subsidi BBM harus berani dikurangi,” ungkapnya ahari ini, Selasa (29/1/2013).

Menurutnya, pengurangan subsidi BBM perlu dilakukan karena bersifat tidak produktif. Dia mengatakan pemberian subsidi BBM tidak memberikan efek ekonomi yang lebih besar dibandingkan belanja modal.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Prasetijono Widjojo mengakui subsidi BBM menjadi satu persoalan dalam keseimbangan primer.

“Memang yang masih menjadi satu persoalan kan BBM, itu yg cukup lumayan [berpengaruh]. Sepertinya yang penting itu pengelolaan BBM-nya seperti apa,” ujarnya.

Dia menjelaskan besarnya pengaruh BBM terhadap keseimbangan primer disebabkan oleh lifting minyak yang semakin turun. Padahal, lanjutnya, harga minyak dan konsumsi energi masyarakat semakin lama semakin tinggi. Ketiga faktor itulah yang membuat persoalan BBM menjadi perhatian pemerintah. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper