Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CSR ANTAM: Melepas 40 Ekor Jalak Putih Di Klaster Tambang

BISNIS.COM, JAKARTA - Emiten tambang milik pemerintah, PT Antam (Persero) Tbk melepasliarkan 40 ekor jalak putih di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sebagai upaya pelestarian salah satu hewan terancam punah.

BISNIS.COM, JAKARTA - Emiten tambang milik pemerintah, PT Antam (Persero) Tbk melepasliarkan 40 ekor jalak putih di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sebagai upaya pelestarian salah satu hewan terancam punah.

"Aksi ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap kelestarian lingkungan dan sebagai bentuk nyata implementasi kegiatan konservasi di setiap wilayah operasi," ujar Alwinsyah Lubis, Direktur Utama Antam di Bogor, Selasa (23/4/2013).

Pelepasan burung yang dikategorikan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) tersebut merupakan bagian dari aksi sosial (corporate sosial responsbility/CSR) perseroan di areal klaster tambang Antam.

Sejak 2010, perseroan bersama Kementerian Kehutanan membentuk pusat konservasi untuk mengerjakan serangkaian pembangunan dan pengembangan keanekaragaman hayati di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Salah satunya yakni program pengembangbiakan spesies terancam punah (conservation breeding center). Program tersebut bertujuan untuk menciptakan populasi baru, yang kemudian dikembalikan ke alam (reintroduksi).

Seiring pembentukan pusat konservasi tersebut, Antam juga membangun fasilitas pusat persemaian dengan kapasitas 500.000 bibit. Per 31 Desember 2012, perseroan  menanam tanaman endemik sebanyak 500.000 pohon.

"Rencananya kami akan melanjutkan penanaman pohon untuk periode berikutnya, seluas 1.000 hektare (ha)," tuturnya.

Seremoni pelepasliaran ini dilakukan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Direktur Antam Alwinsyah Lubis, Komisaris Utama Antam R Sukhyar dan Direktur Operasi Antam Winardi.

Di lain sisi, perseroan menargetkan pembangunan pabrik pengolahan (smelter) bauksit menjadi chemical grade alumina (bahan dasar dari pembuatan LCD, tawas dan lainnya) di Kalimantan Barat pada Oktober 2013 mendatang.

Direktur Operasi Antam Winardi mengatakan dari satu dari empat pabrik pengolahan baru, ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal empat tahun ini.

"Prosesnya sudah dari akhir 2010 yang lalu, saat ini sedang dalam tahap awal produksi. Kami harap sudah bisa masuk tahap komersial pada tahun ini," ujarnya.

Menurutnya, pabrik tersebut akan memiliki target kapasitas produksi hingga 300.000 ton. Kendati demikian, produksi tersebut, baru berjalan berproduksi maksimal pada 2 tahun mendatang.

Seperti diketahui, pabrik bauksit tersebut memiliki nilai investasi sebesar US$450 juta. Sebagian dana berasal dari pinjaman JBIC, Mizuho dan STB senilai US$290 juta. Adapun sisanya berasal dari kas perseroan dan investor Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper