BISNIS.COM, JAKARTA—PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) mencatat penjaminan KUR hingga April 2013 sebesar Rp6,5 triliun atau mencapai 36,11% dari target yang dipatok Rp18 triliun.
Pada kuartal I/2013 atau Januari-Maret 2013, peningkatan penjaminan KUR mencapai 201,36% dibandingkan periode kuartal I/2012. Jumlah yang dijaminkan pada kuartal I/2013 mencapai Rp4,4 triliun atau meningkat dari sebelumnya Rp1,46 triliun.
Direktur Utama Askrindo Antonius CS. Napitupulu mengatakan Askrindo menargetkan penjaminan KUR tahun ini sebesar Rp18 triliun atau 50% dari target penjaminan KUR yang dipatok pemerintah sebesar Rp36 triliun.
Penjaminan KUR terbesar di Jawa Tengah sebesar Rp852,6 miliar, Jawa Barat Rp509,68 miliar dan Jawa Timur Rp412,6 miliar.
Sementara premi penjaminan non KUR (asuransi kredit dan suretyship) pada kuartal I/2013 mencapai Rp130,4 miliar atau mencapai 32,8% dari target 2013 sebesar Rp397,52 miliar.
“Pada kuartal I/2012 [penjaminan non KUR] mencapai sekitar 60 miliar,” katanya usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Bank DKI dan HIPMI DKI Jaya, Kamis (2/4).
Menurutnya, untuk asuransi kredit, banyak terserap dari Pulau Jawa sekitar 50%, begitupun dengan suretyship yang mencapai sekitar 70% di Pulau Jawa.
“Proyek pembangunan yang kami jamin melalui suretyship banyak yang dilakukan di Jawa,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
