Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH Melemah Tipis Sore Ini

BISNIS.COM, JAKARTA—Meski melemah, tetapi rupiah masih terjaga di level 9861 setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga deposit facility atau Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) dan menyatakan sudah siap untuk membeli surat utang negara

BISNIS.COM, JAKARTA—Meski melemah, tetapi rupiah masih terjaga di level 9861 setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga deposit facility atau Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) dan menyatakan sudah siap untuk membeli surat utang negara (SUN).

Adapun di kawasan Asia, nilai tukar terhadap dolar bervariasi dengan kecenderungan melemah antara lain Yen yang melemah 0,69% ke 96,69, Peso menguat tipis 0,39% ke 42,91, Dolar Singapura melemah 0,26% ke 1,2544 hingga pukul 18.00 Rabu lalu,  dan Baht yang juga melemah 0,06% ke 30,95.

Ariston Tjendra, Kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan penaikan FASBI saja belum cukup untuk menahan laju penguatan dolar secara berlanjut. Dia mengatakan untuk langkah lanjutan, Bank Indonesia juga perlu menaikkan BI rate.
“Dari yang saya lihat, rupiah masih berkonsolidasi di level 9.800-an, untuk meningkat, dibutuhkan penembusan di level Rp9.770 per dolar,” ujarnya pada Rabu (12/6).


Dia menambahkan pelemahan di kawasan Asia tersebut terkait pelemahan indeks saham yang terjadi secara merata. Salah satu penyebab utamanya adalah capital flight atau keluarnya modal asing dari negara-negara yang mengalami pelemahan bursa saham.

BI menaikkan Fasbi sebesar 0,25 basis poin menjadi 4,25% pada pertemuan dewan kemarin. Kenaikan ini merupakan langkah preemptive untuk menjaga stabilitas setelah rupiah melemah dan Bank Indonesia akan memastikan kecukupan likuiditas di pasar.

Lim Su Sian, ekonom HSBC Holdings Plc di Singapura mengatakan, keputusan BI untuk menaikkan suku bunga Fasbi dalam semalam tak terduga, tapi sebuah langkah dalam arah yang benar.

"Dalam beberapa hari ke depan, jika akhirnya terdapat pengumuman pada pemotongan subsidi BBM, hal tersebut bisa memberikan sentimen pasar terhadap rupiah," ujar Lim seperti dikutip di Bloomberg pada Rabu (12/6).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Giras Pasopati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper