Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI RATE NAIK, Gubernur Agus Berharap Bunga Kredit Tak Naik Terlalu Tinggi

BISNIS.COM, JAKARTA—Pasca penaikan Bank Indonesia (BI) Rate menjadi 6% yang sudah sesuai dengan harapan perbankan kini membuat BI harus bekerja ekstra.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pasca penaikan Bank Indonesia (BI) Rate menjadi 6% yang sudah sesuai dengan harapan perbankan kini membuat BI harus bekerja ekstra.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan akan memonitor suku bunga agar tidak terlalu tinggi, khususnya suku bunga kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dia mengungkapkan kompetisi suku bunga dasar kredit antara bank akan terbuka.

“Kini BI Rate sudah sesuai. Kami harapkan pasca penaikan Fasbi menjadi 4,25% dan BI Rate 6%, agar pihak perbankan tak memberi pengaruh besar pada suku bunga terutama suku bunga kredit UMKM,” jelasnya, Sabtu (15/6/2013).

Kredit tumbuh di atas 20% sedangkan kredit bermasalah berada di bawah  3%. Dia menjelaskan secara rasio kecukupan modal berada di atas 18%.

Selain mengawasi suku bunga kredit UMKM, pertumbhan properti yang hampir mencapai 40% kini dicermati oleh Bank Indonesia, khususnya di Jakarta dan Bali, dua lokasi dengan angka pertumbuhan tertingi.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi menjelaskan telah memperkirakan kenaikan BI Rate. “Penyesuaian suku bunga akan ada, namun sejauh ini masih dipelajari karena dampak penaikan BI Rate belum terasa,” jelasnya.

Besar suku bunga UMKM Bank Mandiri sebesar 22%. Bank Mandiri masih  menunggu keadaan pasar dan dia memprediksikan dampak terhadap pasar akan terlihat seminggu kemudian.

Sikap menunggu keadaan pasar juga disampaikan oleh Kepala Bank Syariah  Permata, Ahmad Permana menjelaskan bahwa dampak penaikan BI Rate belum berdampak sekarang. “Sekarang ini belum tahu besar dampak yang dialami, dan mungkin bila berdampak pada dana pihak ketiga (DPK) naik maka pembiayaan juga akan naik,” jelas Ahmad.

Dia belum dapat menjelaskan dan memprediksikan angka untuk UMKM, namun bila terkait korporasi, kenaikan bunga akan tergantuung resiko. “Jadi tak bisa disamaratakan semua, ini tergantung risiko. Kalau risiko lebih rendah maka bunga rendah, begitu sebaliknya.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper