Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Raup Dana Segar Rp1,69 Triliun dari Perbankan

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) meraup dana segar dari perbankan senilai Rp1,69 triliun untuk menyokong ekspansi pembiayaan yang mencapai Rp3,3 triliun di tahun

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) meraup dana segar dari perbankan senilai Rp1,69 triliun untuk menyokong ekspansi pembiayaan yang mencapai Rp3,3 triliun di tahun ini.

Direktur Keuangan dan Operasi Permodalan Nasional Madani (PNM) Kemas Hasani mengungkapkan pihaknya telah bekerjasama dengan 16 bank yang terdiri dari 13 bank konvensional dan tiga bank syariah.

“Seluruh bank konvensional terkumpul Rp1,6 triliun, sedangkan syariah terkumpul Rp91 miliar,” ujarnya usai penawaran umum (due diligence) dan paparan publik obligasi II PNM 2013 di Gedung Financial Club Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (18/6/2013).

Bahkan, saat ini setidaknya ada empat perbankan lokal dan asing sedang melakukan negosiasi untuk mendanai pembiayaan PNM sepanjang tahun ini. Namun, perseroan masih mempertimbangkan rencana kerja sama dengan sejumlah perbankan tersebut.

Selain mengandalkan pembiayaan dari perbankan, perseroan juga mencari opsi lain, seperti pendanaan pasar modal Rp1 triliun, surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN), dan surat sanggup bayar (promissory note).

Perusahaan pembiayaan yang ditunjuk sebagai koordinator program kemitraan perusahaan pemerintah ini melakukan penawaran awal (bookbuilding) obligasi tahap II Rp1 triliun pada 18—26 Juni 2013 dengan kupon indikatif 8,25%—9,25%.

Dalam aksi korporasi itu, sekitar 60% dana akan digunakan untuk modal kerja, berupa penyaluran dana kepada usaha mikro dan kecil melalui produk perseroan berupa Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM), sedangkan 40% lainnya akan digunakan untuk pembayaran utang (refinancing).

Sebelumnya, perseroan juga telah menerbitkan obligasi, tetapi jumlahnya kecil yakni hanya sebesar Rp500 miliar pada September tahun lalu. Hal itu dianggap sebagai upaya penjajakan pasar atas surat utang yang diterbitkan.

“Saat itu, oversubscribed mencapai 220%. Untuk itu, kami optimistis obligasi tahap II ini akan terserap pasar melihat tren pasar,” tuturnya.

Kemas menambahkan pihaknya akan menerbitkan MTN senilai Rp250 miliar dan promissory note senilai Rp300 miliar yang akan dijadikan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) berbasis usaha kecil dan menengah (UKM).

Pada tahun ini, perusahaan milik pemerintah yang bergerak di sektor pembiayaan itu menargetkan pembiayaan sebesar Rp3,3 triliun atau naik 35,47% dari realisasi pembiayaan tahun lalu sebesar Rp2,8 triliun.

Pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp41,5 miliar atau meningkat 33,5%, dari posisi 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper