Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Kredit di Sulsel Naik, Rata-rata Jadi 12,36%

Bisnis.com, MAKASSAR--Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate dalam beberapa bulan terakhir hingga di posisi 7,25% direspon oleh perbankan di Sulawesi Selatan.

Bisnis.com, MAKASSAR--Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate dalam beberapa bulan terakhir hingga di posisi 7,25% direspon oleh perbankan di Sulawesi Selatan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) Mahmud mengatakan kebijakan bank sentral yang menaikkan BI rate sejak Mei 2013 memberi dampak terhadap industri oerbankan dan sektor riil di Sulsel.

"Searah dengan kenaikan BI rate, suku bunga juga meningkat. Suku bunga deposito meningkat jadi 5,58% [Agustus] dibanding bulan sebelumnya 5,43%," katanya, Rabu (18/9/2013).

Rata-rata suku bunga kredit juga meningkat menjadi 12,36% dibandingkan dengan bulan sebelumnya 12,26%.

Selisih suku bunga deposito dan kredit pada Agustus 2013 turun menjadi 6,78% dari bulan sebelumnya 6,83%.

Kepala Kanwil BRI Makassar Achmad Chumaidi mengakui bahwa cost of fund naik, tetapi tidak serta merta pihaknya menaikkan suku bunga pinjaman.

"Sebagian besar kreditur kami adalah kalangan UMKM yang tidak rentan terhadap gejolak ekonomi, sudah terbukti pada saat krisis [1998]," katanya.

gejolak kurs rupiah beberapa waktu terakhir justru menguntungkan pelaku usaha di sektor komoditas agro yang berorientasi ekspor seperti kakao dan kopi.

Kredit Pertanian

Data BI Sulampua menunjukkan pertumbuhan kredit masih cenderung kuat yang mencapai 21,83% (year on year) pada Agustus. Ekspansi kredit terutama terjadi pada modal kerja berdasarkan kelompok penggunaannya.

Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama pada sektor pertanian, perdagangan, pengangkutan dan jasa sosial masyarakat yang masing-masing tumbuh 20,57% (yoy), 33,59% (yoy), 37,37% (yoy), dan 32,50% (yoy).

Kredit sektor pertanian masih relatif rendah, tidak sampai 2% dari seluruh kredit yang disalurkan. Menurut Mahmud perlu dukungan dari pemerintah kabupaten untuk mendukung kelayakan sektor pertanian untuk mendapat kredit perbankan.

"Kemarin kami bertemua dengan asosiasi dan gubernur. Ini memang tidak dilakukan perbankan saja tanpa kontribusi dinas maupun pemerintah kabupaten," kata Mahmud.

Saat ini, katanya, kredit lebih banyak ke industri terkait pertanian seperti sektor pengolahan.

CEO PT BNI Wilayah Makassar Mucharom mengakui selama ini persentase kredit sektor pertanian memang kecil, namun pihaknya tetap berkomitemen menggarapnya.

"Perbankan tetap menyalurkan, diantaranya untuk rumput laut, komomoditas padi dan pangan, tetapi presentasenya tidak sebesar yang lain," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper