Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: BI Optimistis, Perebutan Dana Nasabah Kian Seru

Bisnis.com, JAKARTA—Isu soal rasio pembayaran utang Indonesia yang signifikan menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (25/9/2013) selain soal isu bank yang berlomba menawarkan deposito berbunga tinggi demi menambah pasokan

Bisnis.com, JAKARTA—Isu soal rasio pembayaran utang Indonesia yang signifikan menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (25/9/2013) selain soal isu bank yang berlomba menawarkan deposito berbunga tinggi demi menambah pasokan likuiditas dan persoalan mobil murah yang kian kontroversi.

BI Masih Optimistis
Rasio pembayaran utang Indonesia pada triwulan II-2013 meningkat signifikan dibandingkan dengan triwulan I-2013. Hal itu tercermin dari rasio pembayaran utang yang meningkat signifikan dari 34,8% menjadi 41,4%. Padahal, selama ini rata-rata rasio 20% (KOMPAS).

Perebutan Dana Nasabah Tambah Seru
Bendera start lomba memburu dana nasabah mulai berkibar. Perebutan dana pihak ketiga tak terelakan. Bank berlomba-lomba menawarkan deposito berbunga tinggi demi menambah pasokan likuiditas (KONTAN).

Pemerintah Jangan Bohong
Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) mengenai mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) dan ekomis karbon rendah (LCE) pada Juni lalu, terus mendapat tehntangan dari banyak kalangan. Namun, alih-alih menunda atau mengkaji ulang, pemerintah tetap keukeuh dengan niatnya itu. Bahkan, pemerintah mengklaim bahwa total kandungan komponen lokal dalam mobil LCGC mencapai 80%, termasuk mesin, gearbox, dan komponen dari powertrain mobil lainnya (NERACA).

Pasar Cermati Kebijakan di AS
Pelaku pasar saham masih mencermati ketidakpastian terkait kebijakan pengurangan stimulus moneter dan kebijakan fiskal di Amerika Serikat. Ketidakpastian tersebut memberi pengaruh ke pasar global, tak terkecuali pasar saham Indonesia (INVESTOR DAILY).   

Volatilitas Saham Tinggi
Masih tingginya inflasi dan kenaikan BI Rate memberikan sedikit tekanan terhadap saham-saham sektor properti, akibatnya indeks sektor properti masih rentan terkoreksi dari setiap pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  (INDONESIA FINANCE TODAY).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper