Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Danamon (BDMN) Melejit, Spekulasi Akuisisi oleh DBS Mencuat Lagi

Harga saham PT Bank Danamon Tbk. melejit 11,27% menjadi Rp3.950, setelah menguatnya spekulasi bahwa perseroan akan diakuisisi kembali oleh DBS Group asal Singapura.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bank Danamon Tbk. melejit 11,27% menjadi Rp3.950, setelah menguatnya spekulasi bahwa perseroan akan diakuisisi kembali oleh DBS Group asal Singapura.

Harga saham emiten berkode BDMN tersebut mencapai posisi tertinggi sejak 12 November lalu. Pada hari ini, Selasa (17/12), volume perdagangan BDMN di pasar regular mencapai 13.223 lot dengan nilai Rp24,99 miliar.

Pergerakan harga saham tersebut dinilai dipengaruhi oleh pernyataan dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad yang membuka peluang untuk melakukan perubahan termasuk masalah batasan kepemilikan.

“Pernyataan Ketua OJK cukup jelas untuk membuka pintu kesepakatan baru untuk [akuisisi] Danamon,” ujar James Santos, Analis Mizuho seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (17/12).

Muliaman Hadad pada pekan lalu mengatakan tidak berencana untuk mengubah peraturan secara signifikan, ketika ditanyakan mengenai kebuntuan dari kesepakatan akuisisi Danamon oleh DBS. “Namun, itu bukan berarti tidak ada kemungkinan untuk mengubah dari peraturan yang ada,” ujar Muliaman.

“Harga saham naik karena beberapa investor melihat pernyataan Hadad sebagai tanda kesepakatan DBS mungkin dihidupkan kembali,” ujar Syaiful Adrian, Analis Ciptadana Securities.

Tahun lalu, DBS Group Holding yang dikendalikan oleh perusahaan investasi milik Singapura Temasek, menyatakan minat untuk mengakuisisi  67,37% saham Danamon yang dimiliki oleh Fullerton Financial Holding Pte. Nilai transaksi akuisisi yang disepakati sebesar Rp45,2 triliun atau setara dengan Rp7.000 per saham.

Namun rencana tersebut akhirnya dibatalkan pada akhir Juli 2013 lalu karena terganjal izin dari Bank Indonesia yang telah menerbitkan batas kepemilikan saham adalah maksimal 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper