Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPR Belum Berencana Naikkan Suku Bunga

Meskipun bank umum ramai-ramai menaikkan suku bunga akibat kenaikan BI Rate sepanjang 2013 yang mencapai 175 bps, bank perkreditan rakyat belum berencana menaikkan suku bunganya.

Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun bank umum ramai-ramai menaikkan suku bunga akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sepanjang 2013 yang mencapai 175 bps, Bank Perkreditan Rakyat belum berencana menaikkan suku bunganya.

Nazirwan Delamat, Direktur Utama Bank BPR Sumsel yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Bank Milik Pemerintah Daerah (Perbamida), mengatakan BPR belum berencana menaikkan suku bunga kredit.

Selama ini, BPR dinilai sebagai perbankan dengan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank umum. Untuk itu, jika bank umum menaikkan suku bunga, dipastikan jarak dengan suku bunga BPR akan mengecil.

Menurutnya, suku bunga kredit BPR semakin mengecil terutama akibat kenaikan suku bunga deposito bank umum. Namun, BPR lebih mengandalkan suku bunga deposto BPR dibandingkan dengan suku bunga kreditnya.

BPR juga melakukan 'subsidi silang' dengan membidik kerja sama dengan institusi-institusi yang menawarkan bunga pinjaman lebih rendah. Salah satunya dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Kementerian Koperasi dan UKM.

Untuk itu, hingga saat ini BPR belum berencana menaikkan suku bunga karena dia menilai suku bunga BPR dan bank umum masih memiliki jarak yang cukup jauh.

Kendati demikian, dia memastikan jika penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masih bertahan pada posisi yang tinggi, kemungkinan masing-masing BPR akan menaikkan suku bunganya.

"Pertumbuhan rata-rata tahun lalu BPR lebih dari 10%, target tahun ini kami perkirakan akan mencapai lebih dari 10% juga," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (9/1/2014).

Dia mengungkapkan, saat ini BPR Sumsel menerapkan bunga linkage 10,5% dan bunga kredit 12%.

BPR Sumsel hingga Oktober 2013 menyalurkan kredit Rp200 miliar. Dana pihak ketiga yang dihimpun Rp160 miliar dan aset Rp250 miliar. Realisasi kinerja itu, ungkap Nazirwan, lebih rendah 30% dibandingkan dengan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper