Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Perbankan 2013 Tertekan 'Cost of Fund'

Perbankan di Indonesia mulai memutar strategi agar pertumbuhan laba mereka tidak terus merosot akibat tertekan oleh biaya dana (cost of fund) lantaran kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate mencapai 175 Basis poin sepanjang 2013.
Kegiatan di Kantor Cabang BTN/Bisnis
Kegiatan di Kantor Cabang BTN/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Perbankan di Indonesia mulai memutar strategi agar pertumbuhan laba mereka tidak terus merosot akibat tertekan oleh biaya dana (cost of fund) lantaran kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate mencapai 175 Basis poin sepanjang 2013.  

Biaya dana merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan, baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun deposito.

Kendati perolehan laba perbankan masih tumbuh, tetapi rata-rata pertumbuhan laba sepanjang 2013 tersebut tidak lebih pesat dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, kenaikan cost of fund tidak bisa dihindari sehingga terus menekan perolehan laba.

Berdasarkan catatan Bisnis, dari 5 besar bank di Indonesia, hanya PT Bank Central Asia Tbk., yang meraup pertumbuhan laba cukup pesat hingga September 2013. BCA mencatat pertumbuhan laba 25,2%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya 8,3%.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja enggan menyebutkan laba bersih perseoan sepanjang 2013 sebelum pelaksanaan Public Expose. Namun, dia menegaskan kenaikan kredit lebih besar dibandingkan dengan cost of fund.

Net Interest Margin (NIM) naik dari awal tahun 5,6% menjadi sekitar 6% diakhir tahun kemarin karena kenaikan jumlah dan bunga kredit lebih besar dari kenaikan cost of fund,” katanya kepada Bisnis, Jumat (7/2/2014).

Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., mencatat pertumbuhan 29,8% hingga September 2013, lebih tinggi dibandingkan dengan periode tahun lalu yang tumbuh 24%.

Adapun 3 bank besar lainnya mencatat pertumbuhan laba yang melambat sepanjang periode Januari-September 2013. Pertumbuhan laba tahun sebelumnya tercatat jauh lebih tinggi dengan kenaikan double digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper