Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Afrika Selatan Akan Rilis Sukuk Global Tahun ini

Afrika Selatan berencana untuk menjual sukuk global tahun ini dan memperkenalkan dua obligasi dalam negeri jangka panjang baru sebagai upaya negara itu mendiversifikasi portofolio utang untuk mengurangi risiko pembiayaan kembali.
Utang terkait inflasi yang saat ini 35% dari total utang akan dibatasi menjadi hanya 25%, sedangkan surat yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 5 tahun akan dibatasi menjadi 25%. /bisnis.com
Utang terkait inflasi yang saat ini 35% dari total utang akan dibatasi menjadi hanya 25%, sedangkan surat yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 5 tahun akan dibatasi menjadi 25%. /bisnis.com

Bisnis.com, CAPE TOWN - Afrika Selatan berencana untuk menjual sukuk global tahun ini dan memperkenalkan dua obligasi dalam negeri jangka panjang baru sebagai upaya negara itu mendiversifikasi portofolio utang untuk mengurangi risiko pembiayaan kembali.

Departemen Keuangan Afrika Selatan akan melanjutkan program pertukaran utang jangka pendek dengan efek yang lebih lama jatuh temponya, dikenal dengan switch auctions, dan memanfaatkan lembaga kredit ekspor untuk membiayai proyek-proyek dengan komitmen valuta asing yang besar.

Demikian pernyataan Departemen Keuangan dalam Tinjuan Anggaran 2014 yang disampaikan kepada Parlemen di Cape Town hari ini.

Afrika Selatan harus melakukan pembiayaan ulang atas utang senilai 154,9 miliar rand (US$14,4 miliar) selama 3 tahun ke depan pada saat imbal hasil obligasi meningkat karena Federal Reserve mengecilkan stimulus moneter dan bank sentral negara berkembang menaikkan suku bunga untuk melindungi mata uang mereka dan memerangi inflasi.

Total utang Afrika Selatan akan naik lebih dari yang diproyeksikan dalam anggaran jangka menengah pada Oktober, memuncak pada 2017 dengan kompisisi 48,3% dari produk domestik bruto, karena imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, kata Departemen Keuangan.

"Strategi pinjaman Afrika Selatan cukup responsif untuk menahan penyesuaian jangka panjang dalam alokasi modal global dan domestik dan guncangan pasar jangka pendek," kata Departemen Keuangan.

"Tingkat utang tetap aman. Utang Afrika Selatan memiliki struktur jatuh tempo yang panjang dan eksposur kewajiban mata uang asing tetap lambat, mengurangi dampak volatilitas global."

Pemerintah telah menunjuk bank dan mendekati menyelesaikan kerangka peraturan untuk sukuk yang direncanakan US$500 juta, kata Thuto Shomang, kepala aktiva dan kewajiban pada Departemen Keuangan.

Isu ini dimaksudkan untuk menetapkan patokan bagi perusahaan milik negara, termasuk perusahaan listrik Eskom Holdings Ltd SOC, untuk memasuki pasar Islam, katanya.

investor Appetite

"Nafsu makan ada, basis investor ada di sini," kata Shomang dalam sebuah wawancara di Cape Town. "Kami akan menawari investor dengan kredit yang berbeda. Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan eksposur ke Afrika Selatan."

Departemen Keuangan berencana untuk meningkatkan pinjaman US$1,5 miliar per tahun di pasar utang luar negeri selama 3 tahun ke depan, termasuk sukuk, katanya. "Jika kita merilis sukuk pertama, itu akan memungkinkan fleksibilitas dalam hal penerbitan surat berharga global lainnya, " katanya.

Penjualan obligasi domestik diproyeksikan menurun dalam 2 tahun fiskal mendatang akibat menyempitnya defisit anggaran, mengurangi kebutuhan pinjaman pemerintah, kata Departemen Keuangan. Pinjaman domestik bruto akan menurun ke 167,1 miliar rand pada tahun fiskal 2015 dari 170,6 miliar rand tahun ini.

Jumlah tersebut akan berkurang menjadi 165,1 miliar rand pada tahun fiskal 2016, sebelum naik ke 180,6 miliar pada tahun berikutnya karena pencairan utang meningkat, kata Departemen Keuangan.

Obligasi Top-Up

Selain dua obligasi rand baru yang jatuh tempo pada 2032 dan 2044, pemerintah berencana memperkenalkan surat berharga "top- up" bagi investor ritel, yang memungkinkan deposito biasa menjadi investasi, serta obligasi rand syariah untuk investor kecil. Obligasi ritel disebut mengangkat 3 miliar rand pada tahun fiskal 2014.

Lelang pemerintah mingguan seperti saat ini akan "dipertahankan" selama tahun depan, sedangkan lelang pertukaran (switch) akan diadakan ketika kondisi pasar memungkinkan, ketimbang dijadwalkan secara rutin, kata Departemen Keuangan. Target yang telah ditetapkan untuk elang switch akan diturunkan untuk "membatasi manipulasi harga dan volatilitas pasar, " katanya.

Pemerintah akan mengadopsi standard risiko baru untuk portofolio utang, menempatkan batas yang lebih rendah pada proporsi utang terkait inflasi, obligasi mata uang asing, dan sekuritas jangka pendek.

Utang terkait inflasi yang saat ini 35% dari total utang akan dibatasi menjadi hanya 25%, sedangkan surat yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 5 tahun akan dibatasi menjadi 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper