Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Bunga KUR Akan Turun

Bank Indonesia (BI) bersama Komite Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tengah mengkaji dan penurunan bunga KUR untuk menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo/Bisnis Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo/Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) bersama Komite Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tengah mengkaji dan penurunan bunga KUR untuk menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

Gubernur BI Agus D. W. Martowardojo mengungkapkan rasio NPL KUR hingga akhir tahun lalu masih tergolong kecil yakni mencapai 3,8%. Namun, dia mengkhawatirkan Bank Perkreditan Daerah (BPD) yang memiliki NPL di atas 10%.

“Jangan sampai nanti reputasi KUR ikut terpengaruh karena NPL KUR yang tinggi di beberapa BPD,” ungkapnya.

Tak bisa dipungkiri, salah satu penyebab tingginya NPL KUR karena bunga yang  mencapai 22%. Ketua Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Zulbahri mengelurkan bunga kredit yang dilimpahkan kepada debitur masih sangat tinggi.

Zulbahri mengharapkan agar bunga KUR berada di kisaran 12%--13% per tahun atau menjadi 1,15%--1,25% tiap bulan. “ Kami sudah berbicara dengan otoritas yakni Kementerian Koperasi  dan UKM untuk menurunkan bunga kredit,” katanya.

Di sisi lain, Agus menuturkan masih cukup ,masyarakat Indonesia yang belum  mendapatkan akses kredit bankable dan tujuan KUR ini disalurkan untuk nasabah yang bankable seperti petani di desa-desa belum tersentuh oleh bank. Adapun outstanding KUR hingga akhir 2013 mencapai Rp140 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI Eny V. Panggabean menuturkan industri perbankan harus memiliki  kesiapan dan memperdalam pengawasan dalam penyaluran KUR, sehingga untuk menghindari peningkatan NPL bank harus mengawasi.

Menurut Eny, hal-hal yang perlu ditekankan adalah kesiapan dari bank itu sendiri, karena dalam penyaluran KUR ada bank-bank yang memiliki keahlian dan ada bank yang belum memiliki keahlian dalam KUR, tetapi tersebut tergantung dengan sumber daya manusia (SDM) perbankan.

“Sukses tidaknya KUR tergantung dari peran SDM, karena SDM bank harus melakukan penyesuaian, mengawasi dan menjalan KUR dengan baik,” ungkapnya.

------------------------------------

- Penyaluran KUR Melonjak 63,8%

- NPL KUR Bank Jatim Tertinggi

----------------------------------

Adapun BPD yang memiliki NPL tertinggi yakni Bank Jawa Timur (Jatim) mencapai 15,8%,  Bank Jabar Banten dan Bank Bengkulu masing-masing senilai 13%, lalu disusul oleh Bank Sulawesi Utara dengan rasio 10,9%.

Sementara itu, rasio NPL tertinggi KUR bank nasional diraih oleh PT Bank Syariah Mandiri mencapai 9,4%, PT Bank Bukopin Tbk. mencapai 4,5%, lalu disusul bank ‘plat merah’ PT Bank Negara Indonesia Tbk. mencapai 4% dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. dengan rasio 3,7%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper