Bisnis.com, JAKARTA—Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) investasikan Rp5 miliar hingga Rp10 miliar untuk pengembangan sistem teknologi informasi setiap tahunnya.
Presiden Direktur Askrindo Antonius C S Napitupulu mengatakan dana tersebut digunakan membuat sistem yang terintegrasi, sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal tersebut agar mempermudah dan mempercepat kinerja. Dia menyatakan bahwa dalam menghadapi MEA, yang dibutuhkan bukan hanya modal, tapi kemampuan sumber daya manusia.
“Sekarang kami sedang mencoba untuk kerja keras dan kerja cerdas. Ke depan, kami ingin bisa kerja cerdas tanpa harus kerja keras,” ujarnya.
Selain investasi di bidang IT, Antonius menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengupayakan kualitas karyawan yang mumpuni. “Kami harus melatih staf untuk bisa memberikan solusi, bukan hanya mengandalkan brosur, tapi juga paham data,” tambahnya.
Menurut Antonius, selama ini banyak prospek nasabah yang gagal karena stafnya tidak bisa memberikan solusi. Ke depan, pihaknya ingin meminimalkan hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
