Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Perdagangan Dominasi Penyerapan KUR Mei 2014

Sektor perdagangan masih mendominasi penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) oleh bank pelaksana pada Mei 2014.

Bisnis.com, JAKARTA—Sektor perdagangan masih mendominasi penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) oleh bank pelaksana pada Mei 2014.

Menurut data yang dipublikasikan Komite Kredit Usaha Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian penyaluran disektor ini mencapai Rp86,8 triliun dengan jumlah debitur UMKMK 7,2 juta.

Sektor lain yang menyerap cukup banyak KUR adalah pertanian, mencapai Rp26,4 triliun dengan jumlah debitur 1,74 juta.

Menurut Komite KUR, dari tujuh bank penyalur KUR, hingga Mei 2014 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk masih mendominasi. Total plafond KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp99,3 triliun.

Selain sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro dengan plafond masing-masing Rp18,79 triliun dan Rp80,51 triliun.

Debitur sektor ritel sebanyak 107.735 UMK sedangkan mikro 10.093.075 UMK. Adapun rata-rata kredit masing-masing kategori tersebut adalah Rp174,5 juta/debitur dan Rp8 juta/debitur. Non performig loan (NPL) ritel tercatat 3,7% sedangkan mikro 2,1%.

Aliran kredit mikro oleh BRI memang cukup deras tahun ini. Hingga kuartal I/2014 BRI telah mengucurkan kredit mikro Rp135,8 triliun atau tumbuh 21% year on year.

“Kenaikan ini ditunjang oleh peningkatan jumlah debitur mikro sebanyak 1 juta orang jika dibanding kuartal I/2013, dari 5,7 juta debitur menjadi 6,7 juta debitur pada kuartal I/2014,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria belum lama ini.

Dia mengatakan kinerja di segmen mikro juga ditopang oleh pertumbuhan Teras BRI di berbagai daerah. Menurutnya ekspansi infrastruktur dengan membuka Teras BRI di pasar tradisional dan tempat keramaian lain bertujuan untuk menunjang penetrasi lebih dalam di segmen mikro.

Peringkat kedua penyaluran KUR hingga Mei 2014 diduduki oleh Bank Bank Mandiri dengan total plafond sebesar Rp15,38 triliun. Jumlah debiturnya tercatat 338.008 UMK, dengan rata-rata kredit Rp45,5 juta/debitur serta NPL 4,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper