Bisnis.com, JAKARTA--Menteri badan usaha milik negara (BUMN) Dahlan Iskan mengumumkan perusahaan asuransi pelat merah PT Asuransi Jiwasraya telah terbebas dari utang klaim pemegang polis yang mencapai Rp7,6 triliun.
Menurutnya, direksi Jiwasraya seharusnya menggelar acara syukuran sebagai bentuk kegembiraan setelah puluhan tahun mengalami kesulitan keuangan.
"Jiwasraya mempunyai tanggungan Rp7,6 triliun yang sekarang selesai," katanya, Kamis (7/8/2014).
Utang sebesar itu, sambungnya, timbul saat krisis ekonomi pada 1998. Dia mengungkapkan, bila perbankan yang mengalami kesulitan keuangan, bank tersebut akan dikucuri dana talangan. Namun, tidak untuk perusahaan asuransi.
Kesulitan keuangan masih menjadi tanggungan di perusahaan pelat merah itu. Perseroan dapat keluar dari kesulitan keuangan tanpa melalui penyertaan modal negara (PMN), tanpa bailout, dan tanpa menggunakan obligasi tanpa bunga.
"Saya apresiasi direksi Jiwasraya," ungkapnya.
Dahlan mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Direktorat Jenderal Pajak yang telah menyetujui konsep penyehatan Jiwasraya.
Awalnya, utang Jiwasraya diperkirakan akan rampung dalam waktu 25 tahun. Namun, dalam waktu 10 tahun, kesulitan keuangan telah teratasi.
Tahun ini, manajemen Jiwasraya membidik target pendapatan premi sebesar Rp7,8 triliun, naik 15% dari periode sebelumnya. Hingga akhir tahun lalu, aset Jiwasraya mencapai Rp10,6 triliun, naik dari periode sebelumnya Rp9,3 triliun.
Nilai investasi tercatat sebesar Rp9,9 triliun, meningkat dari tahun lalu sebesar Rp8,3 triliun. Hasil investasi mencapai Rp1,7 triliun juga meningkat dari tahun lalu sebesar Rp1,1 triliun.
Untuk mencapai target tersebut di awal tahun perseroan meluncurkan dua produk unit linked yaitu JS Pro Mapan & JS Pro Idaman, dan untuk memasarkan produk tersebut jiwasraya berencana menambah 6.000 agen sampai akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
