Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deposito Tumbuh Sendirian

Pangsa simpanan masyarakat dalam bentuk deposito di Bank Umum per Mei tumbuh sendirian, sementara tabungan bergerak stagnan sedangkan giro nampak turun.
Pelayanan deposito/Bisnis
Pelayanan deposito/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pangsa simpanan masyarakat dalam bentuk deposito di Bank Umum per Mei tumbuh sendirian, sementara tabungan bergerak stagnan sedangkan giro nampak turun.  

Data OJK mencatat simpanan berjangka (deposito) dalam Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum mencapai 45,80% dari total DPK sebesar Rp3.763,4 triliun atau dengan nominal mencapai Rp1.723,6 triliun.

Sementara tabungan hanya memiliki share sebesar 23,50%, sementara giro hanya 30,70% dengan nominal masing-masing Rp888,5 triliun dan Rp1.155,3 triliun.

Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun kemarin, nampak hanya deposito yang berhasil tumbuh. Hal itu ditengarai terjadi karena suku bunga deposito cukup tinggi belakangan.

Pada akhir tahun lalu, deposito tercatat memiliki pangsa sebesar 43,79%, sementara giro sebesar 33,10% dan tabungan memiliki pangsa 23,50%.  

Felia Salim, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan kondisi deposito dengan tingkat suku bunga yang tinggi merupakan cerminan dari kondisi likuiditas yang ketat. Bunga deposito saat ini menurutnya masih dalam posisi yang wajar karena perbankan mengikuti situasi perekonomian.

"Ini [suku bunga] adalah refleksi dari pasar, ikut saja karena kondisi likuiditas yang ketat. Tentunya ke depan kita harapkan turun," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (7/8).

Secara terpisah, Ryan Kiryanto, Kepala Ekonom BNI mengatakan kondisi bunga deposito saat ini masih wajar. Bunga deposito menurutnya, cepat atau labat akan turun dan bergerak normal seperti pada tahun lalu.

Dia mengatakan hingga tengah semester ini kondisi likuiditas perbankan masih cukup longgar. Hal ditandai dengan rerata loan to deposit ratio/LDR pada semester I/2014 pada level 90%.

"Artinya masih ada ruang bagi perbankan untuk ekspansi, hanya saja karena Bank Indonesia membatasi LDR maksimal 92% sehingga nampak likuiditas ketat," tulisanya dalam pesan pendek.

Menurutnya, pembatasan pertumbuhan kredit yang oleh BI dipatok 15% kian memperlonggar likuiditas. Pasalnya, rerata pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada semester I/2014 pada level 10%.

"Artinya likuiditas kita masih baik-baik saja. Bunga deposito masih wajar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper