Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit ke Sektor Energi Alternatif Baru Capai 2%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit ke sektor energi terbarukan pada 2013 baru mencapai sekitar 2% dari total kredit yang disalurkan oleh industri perbankan senilai Rp4.823 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit ke sektor energi terbarukan pada 2013 baru mencapai sekitar 2% dari total kredit yang disalurkan oleh industri perbankan senilai Rp4.823 triliun.

Ketua OJK Muliaman D. Hadad berharap dapat mendorong pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor energi terbarukan hingga mencapai 5%-10% dalam beberapa waktu ke depan, setelah regulator memetakan roadmap pembiayaan berkelanjutan bagi lembaga keuangan.

Roadmap di antaranya berisi perumusan kebijakan untuk mendorong industri perbankan agar lebih terlibat dalam pembiayaan ke sektor-sektor sektor strategis yang ramah lingkungan.

“Jangan tanya berapa tahun jangka waktunya, tapi kami akan usahakan,” ujarnya, Selasa (26/8/2014).

Di antara hal terpenting yang menjadi fokus adalah pelatihan sumber daya manusia di industri perbankan agar lebih memahami sektor energi terbarukan.

Dengan pemahaman mendalam, perbankan akan lebih berani masuk ke sektor energi yang selama ini belum menjadi prioritas.

Roadmap tersebut disusun oleh kelompok kerja (pokja) keuangan berkelanjutan yang dibentuk OJK bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper