Bisnis.com, KUALA LUMPUR--Pemerintah diminta mendirikan bank syariah negara untuk mendorong perkembangan industri keuangan syariah nasional lebih pesat.
Firdaus Djaelani, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengaturan dan Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank, menyampaikan bank syariah BUMN bisa menciptakan efek berlapisterhadap pertumbuhan keuangan syariah.
Jika ada Bank syariah BUMN, pemerintah bisa memanfaatkannya menjadi bank persepsi untuk menerima pajak atau menyalurkan anggaran dan belanja negara.
Pada akhirnya bank syariah BUMN akan tumbuh dengan aset yang besar seperti empat bank BUMN konvensional yang ada sekarang.
Bank syariah negara itu akan mempengaruhi perkembangan produk investasi syariah lain, juga asuransi atau tafakul.
“Begitu bank syariah negara tumbuh besar, semua ikut besar, timbul multiplier effect. industri syariah nasional akan menggeliat karena pemicu tadi,”ujarnya di sela acara Global Islamic Finance Forum, Selasa(2/9/2014).
Pembentukan bank syariah negara bisa terwujud melalui dua opsi, yakni mendirikan baru atau mengubah platform salah satu bank BUMN yang sudah ada saat ini.
“Dulu pernah ada wacana Bank BTN menjadi bank syariah. Lini bisnis utama mereka dipindah ke Bank Mandiri, tapi sampai sekarang belum terealisasi,”ungkapnya.
Menanggapi arah perbankan nasional menuju konsolidasi, dia menyampaikan pendirian bank syariah negara tidak bertentangan dengan arah tersebut.
Pasalnya, konsolidasi diperlukan bagi bank konvensional yang menjamur, sedangkan bank syariah masih butuh berkembang.
Pendirian bank syariah BUMN bisa menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas pasar keuangan syariah.
Firdaus mengaku masih meresahkan komitmen pemerintah yang belum sungguh-sungguh mengambil langkah konkret untuk merealisasikannya.