Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank Syariah di Riau Kalah dengan Bank Umum

Pelambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia berdampak pada stagnannya perkembangan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan umum yang beroperasi di Riau.
Kantor pelayanan bank BNI Syariah/Bisnis
Kantor pelayanan bank BNI Syariah/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU—Pelambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia berdampak pada stagnannya perkembangan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan umum yang beroperasi di Riau.

Abdul Majid Ikram, Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Riau, mengatakan secara umum perkembangan perbankan mengikuti pertumbuhan ekonomi. Pelambatan pertumbuhan yang terjadi saat ini, menjadi salah satu penyebab minimnya pertumbuhan perbankan syariah.

“Sebenarnya perbankan syariah di Riau masih tumbuh, akan tetapi tidak terlalu tinggi,” katanya di Pekanbaru, Selasa (2/9/2014).

Abdul Majid menuturkan kurangnya preferensi masyarakat terhadap perbankan syariah juga menyebabkan perkembangan bank syariah di Riau tidak sebaik perbankan umum. Bahkan, tingginya suku bunga simpanan sempat membuat masyarakat mengalihkan dananya dari bank syariah ke bank umum.

Bank Indonesia sendiri mencatat pertumbuhan aset perbankan syariah di Riau hanya 2,36% menjadi Rp5,12 triliun pada kuartal kedua tahun ini, sedangkan pertumbuhan aset perbankan umum di Riau pada periode yang sama mencapai 4,79% menjadi Rp82,03 triliun.

Share aset bank syariah terhadap total aset seluruh perbankan yang ada di provinsi tersebut pada kuartal kedua hanya 6,25%. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 6,99% dari total aset seluruh bank yang beroperasi di Riau.

Terbatasnya pertumbuhan aset bank syariah disebabkan minimnya dana pihak ketiga yang dikelola sepanjang kuartal kedua tahun ini. 11 bank syariah yang beroperasi di Riau hanya mampu menghimpun dana pihak ketiga senilai Rp3,75 triliun, lebih rendah 1,78% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai Rp3,81 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper