Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEUANGAN SYARIAH Terhambat Infrastruktur dan Citra Segmentasi

Industri keuangan syariah terhambat oleh minimnya ketersediaan infrastruktur pendukung dan citra pemanfaatan produk investasi yang tersegmentasi.
Pemangku kepentingan diharapkan terus memberi edukasi kepada masyarakat. /Bisnis.com
Pemangku kepentingan diharapkan terus memberi edukasi kepada masyarakat. /Bisnis.com

Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Industri keuangan syariah terhambat oleh minimnya ketersediaan infrastruktur pendukung dan citra pemanfaatan produk investasi yang tersegmentasi.

Firdaus Djaelani, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengaturan dan Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank, mengungkapkan salah satu hambatan industri keuangan syariah ialah minimnya ketersediaan infrastruktur pendukung. Alhasil akses masyarakat ke lembaga keuangan syariah terbatas.

Tak dapat dipungkiri, pemilik modal belum gencar berekspansi seperti pembukaan kantor cabang bagi asuransi atau penyediaan anjungan tunai mandiri bagi perbankan secara meluas.

“Mau tidak mau mengubah image memang memakan waktu panjang. Namun saya yakin akan terus tumbuh pesat,”katanya, Selasa (2/9/2014).

Pemangku kepentingan diharapkan terus memberi edukasi kepada masyarakat agar memahami keunggulan dan manfaat penerapan keuangan syariah. Dengan begitu, nasabah bisa memilih untuk berinvestasi di produk syariah.

Sebenarnya pemerintah sudah memberi insentif dari sisi regulasi. Misalkan kebijakan pembentukan window syariah bagi institusi keuangan yang belum berani sepenuhnya mengambil jalur syariah.

Setelah 3-5 tahun berkembang serius baru memisahkan diri menjadi institusi syariah sepenuhnya.

Hal itu berbeda dengan Malaysia yang tidak mengizinkan bank di negaranya menjalani window syariah, melainkan harus sepenuhnya menjadi bank syariah.

Selain itu, pemerintah juga memberi insentif dalam hal kebijakan permodalan. Bank syariah diizinkan menyuntik modal dengan nilai minimum separuh dari ketentuan bank konvensional. Dari sisi keamanan tentu terjamin karena tetap melalui mekanisme yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper