Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIRUT PLN: Pamudji Ogah Ditanya Ihwal Pengunduran Dirinya

Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nur Pamudji bungkam soal pengunduran dirinya dari perusahaan pelat merah itu dan tentang penolakan Ignatius Jonan menggantikan dirinya.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nur Pamudji bungkam soal pengunduran dirinya dari perusahaan pelat merah itu dan tentang penolakan Ignasius Jonan menggantikan dirinya.

""Saya nggak mau kalau tentang diri saya, saya maunya ditanya tentang proyek PLN saja," katanya Selasa (2/9/2014).

Dalam rapat dengar pendapat, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Iskandar Syaichu malah mempertanyakan legalitas Nur sebagai dirut PLN.

"Apakah Bapak dipaksa untuk mundur oleh menteri BUMN atau permintaan mundur dari Bapak sendiri ?" kata Iskandar, yang bertanya dengan nada mendesak pada Nur untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Dirut PLN pengganti Dahlan Iskan itu lantas menuturkan sinyal permintaan mundur berawal pada rentang akhir Oktober 2013. Kala itu sejumlah karyawan PLN terjerat urusan hukum.

"Saya minta Pak Dahlan Iskan, kira-kira saya bilang PLN harus dipimpin orang yang bisa melindungi anak buahnya dari masalah hukum," tuturnya.

Jelang akhir tahun lalu PLN disorot karena 2 proyek PLN yang diduga sarat dengan aroma korupsi. Proyek pertama adalah pengadaan Flame Tube Gas Turbin (GT)-12 Kitsbu Sektor Belawan tahun anggaran 2007.

Kedua, proyek pemeliharaan life time extension Gas Turbine 2.2. Kedua kasus itu diperkirakan merugikan negara sekitar Rp50 miliar.

Akhir pekan lalu Menteri BUMN ahlan Iskan mengatakan Ignasius Jonan, yang saat ini menjabat sebagai Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) menolak menggantikan Nur di PLN.

Pak Jonan tidak bersedia karena khawatir jangan-jangan setelah diangkat pemerintah baru punya calon sendiri," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper