Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PINJAMAN MULTILATERAL: BTN "Ketuk Pintu" Bank Dunia

PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) berencana mencari pinjaman dari Bank Dunia untuk mencukupi kebutuhan ekspansi bisnis.
Pada tahun lalu, BTN membukukan penyaluran fungsi intermediasi sekitar Rp115 triliun./Ilustrasi-Bisnis
Pada tahun lalu, BTN membukukan penyaluran fungsi intermediasi sekitar Rp115 triliun./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) berencana mencari pinjaman dari Bank Dunia untuk mencukupi kebutuhan ekspansi bisnis.

Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan pinjaman tersebut akan dipakai untuk mencukupi kebutuhan ekspansi perseroan mengingat visi dari BTN adalah memenuhi kebutuhan rumah masyarat Indonesia.

"Ini sedang dalam proses negosiasi dengan Bank Dunia," ucapnya, Jumat (6/2/2015).

Maryono masih enggan menyebutkan kebutuhan pinjaman multilateral tersebut. Pada akhir tahun lalu, lanjutnya, BTN membukukan penyaluran fungsi intermediasi sekitar Rp115 triliun.

Sepanjang 2014, lanjutnya, kredit BTN mengalami pertumbuhan 15% dari penyaluran kredit pada 2013 yang mencapai Rp100,46 triliun. Sementara itu, komposisi penyaluran kredit BTN untuk subsidi mencapai 43% dan nonsubsidi 57%.

Maryono mengatakan pertumbuhan kredit pada tahun lalu lebih tinggi daripada pertumbuhan industri perbankan. Adapun pada tahun ini, BTN optmistis pertumbuhan kredit bisa mencapai 17%-18%. Menurutnya, pertumbuhan kredit BTN akan lebih tinggi bila BTN terlibat dalam program penyaluran sejuta rumah.

Bank yang fokus dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) ini pun berencana untuk menurunkan bunga kredit pada tahun ini. Dia mengungkapkan bunga kredit akan turun bila biaya dana (cost of fund) bisa ditekan.

Pada akhir tahun silam, BTN mencatatkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang berada di kisaran 4%. Pada tahun ini, dia optimistis NIM perseroan bisa menembus angka 5%. Adapun cara yang ditempuh yakni dengan menggenjot program tabungan perumahan dan cicilan uang muka rumah.

Pada tahun ini pula, BTN juga akan menekan nonperforming loan (NPL) dari 4% pada 2014 menjadi 3,35%, sedangkan untuk NPL fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 1,1%.

Terkait dengan rencana pemerintah menargetkan pembangunan satu juta rumah pada tahun ini, BTN menyatakan kesiapannya pada program tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper