Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK UOB: Berencana Gunakan Dana Obligasi Untuk Ekspansi Kredit

PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB) berencana menggunakan dana hasil dari penawaran umum obligasi atau surat utang untuk meningkatkan aktiva produktif perseroan, terutama untuk ekspansi kredit.
PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB) berencana memperbesar porsi penyaluran kredit menggunakan dana hasil dari penawaran umum obligasi atau surat utang untuk memingkatkan aktiva produktif perseroan, terutama untuk ekspansi kredit./JIBI
PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB) berencana memperbesar porsi penyaluran kredit menggunakan dana hasil dari penawaran umum obligasi atau surat utang untuk memingkatkan aktiva produktif perseroan, terutama untuk ekspansi kredit./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB) berencana memperbesar porsi penyaluran kredit menggunakan dana hasil dari penawaran umum obligasi atau surat utang untuk memingkatkan aktiva produktif perseroan, terutama untuk ekspansi kredit.

Direktur Utama Bank UOB Armand B. Arief mengatakan perseroan akan meningkatkan penyaluran kredit pada tahun ini  dengan besaran pertumbuhan yang disesuakan dengan arahan dari Bank Indonesia, yaitu sebesar 15% hingga 17%.

“Penyaluran kredit untuk tahun ini tentunya diusahakan sesuai dengan strategi bisnis kami, yaitu ke ritel,” ucapnya dalam paparan publik penawaran umum obligasi I di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Berdasarkan laporan keuangan publikasi bank umum di situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang tahun lalu Bank UOB mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp56,52 triliun atau tumbuh 8,17% dari total kredit di tahun sebelumnya (year on year) yang senilai Rp52,25 triliun (tidak diaudit).

Adapun dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank UOB mencatatkan raihan dana senilai Rp63,30 triliun atau tumbuh sebesar 10,33% dari total DPK 2013 yang senilai Rp57,27 triliun.

Kendati berencana untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit, Armand menyatakan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit pada tahun ini untuk menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan.

“Kami yakin di akhir 2015, NPL gross akan bisa ditekan di level 3%, tentu NPL net-nya lebih rendah,” kata Armand.

Sebelumnya, Bank UOB menawarkan obligasi I Bank UOB Indonesia Tahun 2015 dengan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya senilai Rp1,5 triliun.

Obligasi yang ditawarkan ini terbagi dalam 3 tenor, yaitu 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun dengan harga penawaran 100% dari nilai nominal obligasi dan diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang   Obligasi. Obligasi yang ditawarkan ini telah memperoleh hasil pemeringkatan AAA (Triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia.

Masa penawaran awal  surat utang ini akan dilakukan sejak hari ini hingga 10 Maret 2015. Perkiraan Masa Penawaran Umum adalah 24 hingga 26 Maret 2015 dan rencana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 1 April 2015.

Adapun perusahaan sekuritas yang ditunjuk PT UOB Inonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Mandiri Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Standard Chartered Securities Indonesia dan PT UOB Kay Hian Securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper