Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STRATEGI BISNIS: Dana Pensiun Generali Fokus Pada Nasabah Korporasi

Dana pensiun PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) berhasil meraup premi Rp30 miliar walau diperkenalkan semenjak pertengahan Januari 2015 lalu.
Generali fokus ke nasabah korporasi/ilustrasi
Generali fokus ke nasabah korporasi/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- Dana pensiun PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) berhasil meraup premi Rp30 miliar walau diperkenalkan semenjak pertengahan Januari 2015 lalu.

Suzwamela, Head of dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) Generali menyatakan perolehan premi ini disumbang sepenuhnya dari nasabah koorporasi yang telah bekerjasama dengan perusahaan.

"Saya targetkan hingga akhir tahun minimal meraih 10% dari nasabah korporasi kita," jelasnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Mela, begitu ia biasa dipanggil, perusahaannya juga melayani dana pensiun untuk perorangan. Namun untuk tahap awal Generali lebih memfokuskan pada nasabah korporasi. Bahkan dengan jumlah karyawan minimal lima orang dapat bergabung dengan DPLK ini.

Untuk memenangkan persaingan dana pensiun, ia juga menjanjikan dana nasabah akan dikelola berdasarkan profil resiko masing-masing individu sehingga memiliki rasa nyaman untuk menghadapi pensiun nanti. Pengelolaan dilakukan menggunakan fasilitasAutomatic Risk Management System(ARMS) atau pengelolaan investasi dengan perlindungan komprehensif.

Sistem tersebut memungkinkan alokasi investasi peserta berubah jika terjadi penurunan kinerja investasi di segmen tertentu sesuai resiko yang diprogramkan. Fasilitas lain yang diberikan dana pensiun dapat diambil jika nasabah memiliki kepentingan mendesak.

Sementara untuk tahap awal pihak Generali telah bekerjasama dengan para manejer investasi untuk meletakan dana pensiun ini diproduk reksadana. Setelah target tahun pertama terpenuhi, maka perusahaan akan melakukan sendiri pengelolaan dananya.

Sebelumnya Edy Tuhirman, CEO Generali menyebutkan pertumbuhan dana pensiun akan semakin marak dan berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

Pasalnya, pertumbuhan aset industri dana pension rata-rata naik 10% tiap tahunnya. Apalagi, jumlah pegawai yang mengalokasikan dana ke DPLK hanya berkisar 6% dari total populasi Indonesia.

Ini adalah peluang yang menarik bagi kami. Potensi tersebut masih ditambah dengan terus meningkatnya kelas menengah dengan usia produktif di Indonesia yang diprrediksi mencapai 117,5 juta jiwa pada 2020, tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper