Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BLUE BOOK 2015-2019: Sektor Infrastruktur Akan Dibiayai Utang Luar Negeri

Pembiayaan dari pinjaman luar negeri akan diarahkan ke sektor infrastruktur sesuai dengan program prioritas pemerintahan Jokowi-JK.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Pembiayaan dari pinjaman luar negeri akan diarahkan ke sektor infrastruktur sesuai dengan program prioritas pemerintahan Jokowi-JK.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan biaya penarikan pinjaman dari luar negeri, baik bilateral maupun multilateral, lebih murah dibandingkan dari penerbitan surat utang atau obligasi negara.

Untuk itu, pemerintah sedang berkoordinasi terkait proyek-proyek prioritas yang akan dimasukkan dalam buku utang atau Blue Book 2015-2019.

"Intinya supaya program pemerintah prioritas itu terjamin dan bisa terlaksana seperti yang diinginkan, terutama proyek infrastruktur," kata Sofyan di kantor Wapres, Senin (2/3/2015).

Kendati demikian, Sofyan belum mengungkapkan berapa total nilai proyek yang akan dibiayai dengan pinjaman luar negeri selama empat tahun ke depan. Pasalnya, pemerintah masih mengkaji detail proyek dari Kementerian dan Lembaga terkait.

"Kita mencari balance berapa yang didanai dalam rupiah dan berapa dari luar negeri berupa pinjaman official development agency (ODA) seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia," tuturnya.

Sofyan menambahkan usulan proyek senilai US$23 miliar yang disodorkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat belum disetujui dan masih dikaji lebih rinci.

Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono sebelumnya memaparkan utang luar negeri yang diajukan a.l. akan digunakan untuk membiayai proyek air minum dan sanitasi US$5 miliar, jalan tol US$3 miliar, konektivitas jembatan dan jalan US$2 miliar, dan penanggulangan banjir US$1,6 miliar.

Selain menyusun daftar proyek, pemerintah juga akan menyusun mekanisme untuk mempercepat penyerapan utang luar negeri.

Pasalnya, selama ini penyerapannya hanya sekitar 50% dari target yang ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper