Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERBANKAN: Mindset Nasabah Terhadap KUR Perlu Diubah

Kalangan perbankan di Provinsi Sulawesi Utara mengatakan mindset masyarakat tentang kredit usaha rakyat (KUR) perlu diubah karena program pinjaman tersebut harus dikembalikan oleh nasabah.
Mindset masyarakat tentang KUR mulai berubah tercermin dari nonperforming loan (NPL) yang terus mengalami penurunan. /Bisnis.com
Mindset masyarakat tentang KUR mulai berubah tercermin dari nonperforming loan (NPL) yang terus mengalami penurunan. /Bisnis.com

Bisnis.com, MANADO - Kalangan perbankan di Provinsi Sulawesi Utara mengatakan mindset masyarakat tentang kredit usaha rakyat (KUR) perlu diubah karena program pinjaman tersebut harus dikembalikan oleh nasabah.

"Mindset masyarakat tentang KUR harus diubah karena mereka masih menganggap itu dana hibah seperti kredit usaha rakyat (KUR) yang tidak perlu dikembalikan," kata Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sulut Johanis Salibana di Manado, Rabu (18/3/2015).

Dia mengatakan mindset masyarakat yang seperti itu, membuat perbankan sulit menyalurkan KUR karena takut menimbulakn kredit macet yang tinggi. Kredit macet yang tinggi, katanya, akan mengganggu kesehatan bank itu, sehingga perbankan selektif dalam penyalurannya.

Pemimpin BRI Wilayah Manado Osbal Saragi mengakui agak sulit dalam penyaluran KUR karena masyarakat menganggap hal itu dana pemerintah yang diberikan secara cuma-cuma.

Namun, secara rutin edukasi terus diberikan kepada nasabah dan masyarakat sehingga mereka mulai paham dan pengembalian KUR mulai berjalan dengan lancar. "Mindset masyarakat tentang KUR mulai berubah tercermin dari nonperforming loan (NPL) yang terus mengalami penurunan," katanya.

Manajer Bisnis Manajemen BNI Wilayah Manado Danar M. Nugrahastrio mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan edukasi dan pendampingan kepada debitur penerima KUR terus dilakukan.

"Pendampingan terus dilakukan dari awal pemberian kredit hingga selesai sehingga debitur terus diawasi dengan baik dan terhindar dari tunggakan," katanya.

Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Sulutgomalut Purnama Jaya mengatakan kredit bermasalah perbankan Sulut saat ini memang masih dalam posisi yang wajar, yakni di bawah 5% atau sebesar 3,34% pada Januari 2015.

"OJK berharap perbankan menyalurkan kredit dengan penuh kehati-hatian karena dana yang dikelurkan adalah milik masyarakat yang harus dikembalikan," katanya. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper