Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUS Belum Siap Masuki Pasar Modal Syariah

Pelaku industri perbankan syariah dinilai masih terkendala untuk masuk ke pasar modal syariah sebelum adanya dorongan dari pemilik modal bank bersangkutan untuk menjadikan perseroannya lebih mandiri.
Pelaku industri perbankan syariah  hadapi kendala  untuk masuk ke pasar modal syariah sebelum adanya dorongan dari pemilik modal bank bersangkutan untuk menjadikan perseroannya lebih mandiri./JIBI
Pelaku industri perbankan syariah hadapi kendala untuk masuk ke pasar modal syariah sebelum adanya dorongan dari pemilik modal bank bersangkutan untuk menjadikan perseroannya lebih mandiri./JIBI

Bisnis.com, BANDUNG — Pelaku industri perbankan syariah dinilai masih terkendala untuk masuk ke pasar modal syariah sebelum adanya dorongan dari pemilik modal bank bersangkutan untuk menjadikan perseroannya lebih mandiri.

Ahmad S.F. Salmon, penasihat Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Jawa Barat yang sebelumnya menjabat sebagai ketua umum, memandang bank umum syariah (BUS) yang sebetulnya memiliki peluang masuk pasar modal syariah tidak dapat serta merta masuk bursa.

Menurut dia, kepemilikan di bank syariah yang telah menjadi BUS sekalipun pada umumnya masih mayoritas dipegang oleh perusahaan induk dan masih menjadi sapihan dari induknya.

“Yang BUS pun sepanjang dia perusahaan anak yang memang masih dalam sapihan, jadinya butuh upaya untuk betul-betul mandiri dulu untuk bisa masuk ke bursa. Itu problem-nya,” katanya kepada Bisnis, Senin (1/4/2015).

Dia melanjutkan masih adanya ketergantungan dari perusahaan anak kepada induk, semisal penggunaan jaringan infrastruktur perusahaan induk oleh perusahaan anak, sehingga membuat bank syariah tak mandiri serta ujungnya menjadi sulit masuk pasar modal.

“Kalau sudah mandiri dan kuat, akan lebih terbuka pihak perbankan syariah mengambil peluang menambah modal dari pasar modal,” sebutnya.

Dia menyatakan atas dasar itu pihak otoritas perlu memperhatikan persoalan ini dan mendorong perusahaan induk dari bank syariah existing untuk bisa memacu kemandirian anak perusahaannya.

“Seberapa besar hubungan antara induk dan anak ini. Harus ada niat yang kuat dari induk untuk membuat perusahaan anaknya menjadi perusahaan terbuka. Karena untuk menjadi besar, butuh pemodal-pemodal besar,” tuturnya.

Padahal di sisi lain, Ahmad mengakui ketertarikan investor asing terutama investor dari Timur Tengah terhadap pasar modal syariah Indonesia, termasuk ke sektor perbankan syariah, sudah terindikasikan mulai cukup besar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper