Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERMODALAN BPD: Cari Alternatif Baru

Kelompok bank pembangunan daerah (BPD) dinilai perlu mencari alternatif baru untuk menguatkan modal selain dengan jalan memupuk laba.
Bank BPD-DIY/Ilustrasi-id.wikipedia.org
Bank BPD-DIY/Ilustrasi-id.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA -- Kelompok bank pembangunan daerah (BPD) dinilai perlu mencari alternatif baru untuk menguatkan modal selain dengan jalan memupuk laba.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana mengatakan BPD perlu membuka ruang bagi investor strategis karena dividen pay out ratio kelompok bank-bank yang sebagian besar dimiliki sahamnya oleh pemerintah daerah ini masih tinggi.

Padahal, sebelumnya, pada awal tahun ini, OJK telah mengirimkan surat kepada pemerintah daerah selaku pemilik BPD untuk membatasi dividen sebesar 30%.

"Bisa diawali dengan sinergi dulu dengan bank milik negara atau sesama BPD yang permodalannya sudah kuat," ucapnya kepada Bisnis, Kamis (16/4).

Menurutnya, dengan cara ini BPD yang permodalannya belum kuat bisa mendapat beberapa keuntungan, antara lain meningkatkan skala usaha, pengembangan bisnis baru dengan bank milik negara atau BPD lain, serta alih teknologi. Heru menilai, sebaiknya BPD melakukan sinergi dengan bank pelat merah atau BPD lain daripada membuka ruang untuk investor swasta.

Menurutnya, resistensi membuka peluang dengan investor swasta besar. "Namun, kemungkinannya tidak tertutup sama sekali, tergantung pemilik masing-masing BPD," lanjut Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper