Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Laba Bersih BRI Hanya Tumbuh Tipis

Sepanjang paruh pertama tahun ini PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih Rp11,8 triliun atau hanya tumbuh sebesar 1,6% dibandingkan perolehan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year) yang senilai Rp11,6 triliun. Apa yang menyebabkan laba BRI hanya tumbuh tipis?
Petugas Layanan Prioritas Bank BRI sedang melayani nasabah/jombloati.wordpress.com
Petugas Layanan Prioritas Bank BRI sedang melayani nasabah/jombloati.wordpress.com

Bisnis.com, JAKARTA--Sepanjang paruh pertama tahun ini PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih Rp11,8 triliun atau hanya tumbuh sebesar 1,6% dibandingkan perolehan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year) yang senilai Rp11,6 triliun.

 

Kendati hanya tumbuh sebesar 1,6%, secara nominal, laba yang diperoleh oleh bank spesialis segmen mikro ini menjadi laba paling besar di industri perbankan Tanah Air selama semester I tahun ini.

 

Direktur Keuangan BRI Haru Koemahargyo menuturkan peningkatan laba yang hanya tumbuh tipis ini salah satunya disebabkan biaya pencadangan yang naik sebesar 60,8% dibandingkan kuartal I/2015 atau naik 25% secara tahunan menjadi Rp3,86 triliun, seiring dengan penaikan rasio kredit bermasalah perseroan.

 

"Saat ini provisi kami 141% dari nilai non performing loan (NPL). Ke depan kami ingin ideal untuk menjaga provisi di level 150%, pupukcoverage untuk jaga-jaga di kondisi yang kurang baik," jelasnya di Jakarta, Jumat (31/7/2015).

 

Wakil Direktur BRI Sunarso mengatakan pihaknya merevisi target perolehan laba pada rencana bisnis bank (RBB) yang diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun ini mencapai 10%.

 

"Kami sebenarnya ingin pertumbuhan double digit, tapi kami harus realistis. Kami enggak menargetkan laba tumbuh double digit tahun ini," ucapnya.

 

Padahal, pada akhir tahun lalu, perseroan meraih laba bersih senilai Rp24,20 triliun atau naik sebesar 14,35% secara tahunan dibandingkan perolehan laba bersih selama 2013 yang senilai Rp21,16 triliun.

 

Adapun pertumbuhan laba BRI didorong oleh total income yang mencapai Rp46,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 19,5%year on year.

 

Perolehan total pendapatan tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan bunga yang tercatat senilai Rp39,9 triliun atau tumbuh sebesar 18,4% dari semester I/2014 yang senilai Rp33,7 triliun.

 

Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,7% menjadi Rp503,6 triliun. Kredit di segmen mikro mencatat pertumbuhan sebesar 15% yoy menjadi Rp165,8 triliun dan kredit segmen ritel mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,8% menjadi Rp187,3 triliun.

 

Sedangkan kredit di segmen menengah turun tipis sebesar 2,9% menjadi Rp18,9 triun dan kredit korporasi naik 2,8% menjadi Rp131,5 triliun.

 

Haru menuturkan pihaknya berharap penyaluran kredit di paruh kedua bisa mengalami peningkatan dengan adanya stimulus yang diberikan oleh Bank Indonesia maupun OJK, seperti pelonggaran loan to value dan relaksasi aset tertimbang menurut risiko (ATMR), sertagovernment spending yang mulai berjalan.

 

BRI sendiri telah menurunkan target penyaluran kredit hingga akhir tahun menjadi sekitar 11% hingga 13% dari target awal, yakni 15% hingga 17%.

 

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BBRI mencatat pertumbuhan sebesar 17,3% secara tahunan dari Rp488,4 triliun pada semester I/2014 menjadi Rp573,1 triliun per Juni 2015.

 

Terkait kualitas kredit, terdapat penaikan sebesar 36 basis poin dari 1,97% menjadi 2,33%. Segmen medium dan small comercial menjadi penyumbang utama penaikan NPL ini. Masing-masing mencatatkan rasio NPL sebesar 7,71% dan 4,14%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper