Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sektor Fokus Kredit Para Bankir

Sepanjang paruh pertama tahun ini, kalangan bankir mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,18% secara year to date. Namun, ada lima sektor mencatatkan pertumbuhan pinjaman di atas rerata tersebut. Apa saja sektor ini?
Katering. /Bisnis.com
Katering. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang paruh pertama tahun ini, kalangan bankir mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,18% secara year to date. Namun, ada lima sektor mencatatkan pertumbuhan pinjaman di atas rerata tersebut. Apa saja sektor ini?

Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan sektor jasa perorangan yang melayani rumah tangga mencatatkan pertumbuhan kredit paling tinggi sepanjang paruh pertama tahun ini atau 23% y-t-d dari Rp2,22 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp2,72 triliun di Juni 2015.

Kemudian, pinjaman ke sektor jasa pendidikan naik 12% y-t-d dari Rp6,64 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp7,44 triliun di pertengahan tahun ini.

SPI juga merekam, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar 11% y-t-d dari Rp12,32 triliun menjadi Rp13,68 triliun pada Juni 2015.

Sektor konstruksi pun membukukan kenaikan kredit sebesar 11% y-t-d dari Rp147,26 triliun pada akhir Desember 2014 menjadi Rp163,23 triliun di akhir Juni 2015.

Kredit ke sektor listrik, gas, dan air pun tercatat tumbuh 8% y-t-d dari Rp81,13 triliun menjadi Rp87,91 triliun pada Juni 2015.

Adapun, penyaluran kredit terbesar sepanjang 6 bulan pertama tahun ini yakni ke industri pengolahan serta perdagangan besar dan eceran. SPI mencatat kedua sektor ini tumbuh sebesar masing-masing 6% secara y-t-d.

Data SPI merinci pada Juni 2015, penyaluran kredit ke sektor industri pengolahan tercatat Rp703,28 triliun atau naik dari Rp660,53 triliun di akhir Desember 2014.

Sementara itu, sektor perdagangan besar dan eceran mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp759,87 triliun per Juni 2015 atau naik dari Rp716,73 triliun di akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper