Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanya dalam Sebulan, Penyaluran Kredit Usaha Rakyat BRI Capai Rp1,5 T

Sekitar satu bulan sejak diluncurkan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berhasil disalurkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah mencapai Rp1,5 triliun, naik pesat bila dibandingkan dengan pencapaian selama dua pekan pertama sebesar Rp478 miliar.
Ilustrasi/JIBI-Rachman
Ilustrasi/JIBI-Rachman

Bisnis.com, HONGKONG - Sekitar satu bulan sejak diluncurkan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berhasil disalurkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah mencapai Rp1,5 triliun, naik pesat bila dibandingkan dengan pencapaian selama dua pekan pertama sebesar Rp478 miliar.

Dana usaha untuk kredit mikro tersebut disalurkan kepada 108.000 nasabah yang tersebat di seluruh penjuru daerah dengan kuota terbesar di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa.

“Untuk menggenjot penyaluran kredit untuk usaha mikro ini, kami menerapkan strategi baru. Sabtu dan Minggu BRI karyawan kami tetap masuk kerja. Kita ingin dengan tekanan ekonomi seperti ini, usaha kecil itu tetap bergerak lebih baik,” kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada Bisnis, Rabu, (16/9/2015).

BRI pada tahun ini memiliki anggaran KUR sebesar Rp21 triliun yang terdiri dari sekitar Rp17 triliun di segmen mikro, sekitar Rp4 triliun di segmen ritel, dan sekitar Rp400 miliar untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

Penyaluran KUR ini merupakan komitmen yang dilakukan perseroan setelah pemerintah menetapkan kredit usaha itu bisa diakses masyarakat dengan tingkat suku bunga 12%.

Ada tiga jenis pinjaman KUR yang disiapkan seperti kredit ritel senilai Rp20 triliun, kredit mikro Rp9 triliun, dan kredit bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) senilai Rp1 triliun.

Ada beberapa perusahaan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai agen penyalur KUR selain BRI seperti, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Mandiri (Persero) Tbk., dan 6 Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Dari sisi sektor yang dibidik, pemerintah meminta agar perbankan fokus pada bidang di luar jasa dan perdagangan, yakni pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Menurut data, penambahan penyaluran kredit untuk segmen mikro ini masih sangat jauh dari ekspos risiko internasional. Sehingga, dengan demikian, kredit di sektor ini akan terus digenjot dan diyakini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, meski kondisi perekonomian global terus menekan.

Tumbuh Tipis

Terkait dengan pertumbuhan penyaluran kredit perseroan pada sepanjang tahun ini, Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria memperkirakan bakal tumbuh tipis hanya sekitar 10%. Hal ini terjadi karena dipengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Perusahaan berharap akan ada angin segar dalam waktu dekat, seiring diumumkannya kebijakan paket ekonomi yang baru-baru ini diumumkan pemerintah.

"Sebetulnya triwulan terakhir kami harapkan sudah lebih baik karena berbagai upaya pemerintah yang sudah dilakukan, baik di bidang fiskal maupun moneter," ujarnya belum lama ini.

Dia melanjutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada semester pertama tahun ini, turut memengaruhi kinerja perusahaan termasuk pertumbuhan kredit dan laba perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Adhitya Noviardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper