Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rencana Relaksasi Kredit Usaha Rakyat 2016

Pemerintah berencana memperluas penerima kredit usaha rakyat (KUR) dari yang selama ini hanya untuk sektor perdagangan saja.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana memperluas penerima kredit usaha rakyat (KUR) dari yang selama ini hanya untuk sektor perdagangan saja.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno mengatakan pemerintah berharap sektor perkebunan rakyat dapat menerima penyaluran KUR.

"Kami ingin memperluas KUR agar bisa dimanfaatkan untuk perkebunan. Sehingga masyarakat boleh mendapatkan KUR untuk tanaman keras," ujarnya seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Saat ini, sektor perkebunan rakyat sulit mengakses KUR karena jangka pinjaman KUR yang pendek yakni hanya sampai 3 tahun saja.

Oleh karena itu, pemerintah juga merencanakan jangka pinjaman KUR diperpanjang hingga 10 tahun mulai tahun depan.

"Usia tanaman perkebunan dari penanaman hingga berproduksi membutuhkan waktu rata-rata di atas 3 tahun. Kalau sekarang kan tidak bisa, karena jangka waktunya pendek. Saya mohon KUR diperpanjang jadi 10 tahun, sehingga kebun rakyat seperti kelapa sawit ataupun teh bisa dapat pendanaan," tutur Rini.

Selain memperpanjang tenor jangka waktu pinjaman KUR, pemerintah juga akan mensubsidi bunga KUR sehingga bunga KUR dapat menurun dari 12% menjadi 9%.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menambahkan penurunan bunga KUR ini akan dilakukan pada tahun depan.

Menurutnya, bunga KUR saat ini dinilai sudah cukup terjangkau bagi pelaku usaha. Presiden Jokowi meminta bunga KUR kembali disubsidi agar dapat turun menjadi di bawah 10%.

"Kan turun dari 22% ke 12%, kemudian dalam waktu 4 bulan ke depan atau tahun depan jadi 9%. Kita akan evaluasi terus, semakin turun semakin bagus. Tapi yang jelas tahun depan 9%," katanya.

Puspayoga optimistis dengan sejumlah relaksasi yang dilakukan pemerintah seperti penurunan bunga KUR menjadi 9% ini, penyaluran KUR di tahun depan dapat mencapai minimal Rp100 triliun.

"KUR besar, dengan bunga KUR 9% dan sektor diperluas, minimal KUR tahun depan Rp100 triliun," ucapnya.

Tahun depan, pemerintah menargetkan penyaluran KUR dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2016 mencapai Rp120 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper