Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRO CAR FINANCE: Incar Biayai Angkutan Komersil Rp1 Triliun

PT Pro Car International Finance menargetkan hingga akhir 2015 perusahaan dapat membukukan pembiayaan Rp1 triliun.nn
Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 di BSD, Tangerang, Banten./Jibiphoto-Rahmatullah
Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 di BSD, Tangerang, Banten./Jibiphoto-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pro Car International Finance menargetkan hingga akhir 2015 perusahaan dapat membukukan pembiayaan Rp1 triliun.

Gusti Wira Susanto, Direktur Utama Pro Car Finance menuturkan target ini lebih rendah dari capaian tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Dia mengatakan penyesuaian target ini mengingat menurunnya permintaan kendaraan komersil dari sektor komoditas seperti pertambangan maupun perkebunan sawit.

"Hingga akhir Agustus kami telah membukukan pembiayaan Rp680 miliar," kata Gusti di Jakarta, Senin (5/9).

Akan tetapi, Wira optimis target 2015 dapat dipenuhi oleh perusahaan. Apalagi jika dipersentase jumlah hingga Agustus ini mencapai 68% dari target perusahaan.

Dia mengatakan dari pembiayaan yang telah dikucurkan tersebut sebesar 65% merupakan pembiayaan kendaraan komersil, 35% angkutan umum sedangkan sisanya merupakan pembiayaan kendaraan pribadi.

Wira mengatakan perlambatan ekonomi juga membuat kredit bermasalah perusahaan naik. Akan tetapi, Dia mengatakan jumlah non performance financing (NPF) ini masih terkendali dan tidak membahayakan perusahaan.

"Saat ini NPF kami berkisar 1,5%-2% dari sebelumnya 1%-1,5%," katanya.

Lebih lanjut, Wira mengatakan untuk mengendalikan angka NPF pihaknya juga secara proaktif melakukan pendekatan kepada nasabah. Dia mengatakan perusahaan meminta dilakukan penjadwalan ulang pembayaran jika nasabah memang merasa kesulitan untuk memenuhi kewajiban.

Selain itu, kata Wira, pihaknya juga tengah menyiapkan sejumlah langkah baru agar bisnis dapat tetap tumbuh. Dia mengatakan sejumlah sektor baru tengah dimatangkan perusahaan diluar pasar tradisional yang dimiliki.

Dia menyebutkan pihaknya juga terlibat dalam konsorsium pembiayaan kemaritman dan pembiayaan ekonomi kreatif berbasis ekspor yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

"Kami akan masuk pada sektor pendidikan, umroh serta sejumlah produk strategis yang saat ini tengah dimatangkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper