Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSFORMASI BPD: Bank Sumsel Babel Sibuk Bersolek

Siapa bilang kelas kecantikan hanya perlu diikuti oleh model? Ternyata, pegawai front liner Bank Sumsel Babel pun pernah mendapat pelatihan khusus kecantikan supaya dapat merias wajah hanya dalam 4 menit.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Siapa bilang kelas kecantikan hanya perlu diikuti oleh model? Ternyata, pegawai front liner Bank Sumsel Babel pun pernah mendapat pelatihan khusus kecantikan supaya dapat merias wajah hanya dalam 4 menit.

Tampaknya, beauty class yang diterapkan bank pembangunan daerah milik pemerintah daerah di Sumatra Selatan dan Bangka Belitung itu sepele, namun perseroan menilai ilmu berdandan dengan cepat itu justru dapat berpengaruh besar terhadap pelayanan bagi nasabah.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan, jika karyawan bank tersebut dapat berdandan dengan cepat, maka waktu untuk melayani nasabah akan jauh lebih banyak. “Bayangkan setelah mengikuti beauty class, karyawan kami bisa make up hanya dalam waktu 4 menit dan maksimal 7 menit,” katanya dalam suatu wawancara bersama Bisnis beberapa waktu lalu.

Bank yang berdiri sejak 1957 itu memang leluasa menggelar berbagai pelatihan, mulai dari bidang kecantikan yang dianggap hal sederhana sampai pelatihan marketing yang njelimet sejak perusahaan itu mendirikan BSB Learning Center.

Learning center yang berada di kantor pusat BSB itu didirikan pada 2014, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada 2 Mei.Adil mengatakan, pihaknya membuat pusat pelatihan itu sebagai upaya meningkatkan serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

Menurut dia, pengembangan SDM itu harus menyeluruh mulai dari pengetahuan (knowledge), sikap perilaku (attitude-behavior) hingga keterampilan (skill) supaya perbankan dapat bersaing dalam meningkatkan kompetensinya. Apalagi, perseroan tengah mengejar mimpi untuk menjadi regional champion di industri perbankan Sumsel dan Babel.

Keberadaan learning center itu sendiri menjadi bagian dari upaya dan inovasi perseroan menuju regional champion. Pusat pelatihan tersebut juga sesuai dengan karakteristik BPD Regional Champion (BRC) yang disusun Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), yaitu memiliki kualitas SDM yang profesional.

Bank Sumsel Babel tampaknya cukup serius membenahi SDM melalui learning center tersebut, pasalnya dari tempat pelatihan itu perusahaan telah menelurkan 10 karyawan yang diberi kesempatan melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri.

“Kami sudah punya 10 bintang yang menjadi human capital kami dan sekarang sedang mengikuti pendidikan di Australia, Malaysia, dan Inggris. Mimpi kami, semua SDM punya kesempatan sekolah lagi,” katanya.

Berdasarkan catatan Bisnis, saat ini Bank Sumsel Babel memiliki sekitar 2.600 karyawan yang tersebar di 23 kantor cabang, 35 kantor cabang pembantu, dan 91 kantor kas. “Kami melakukan transformasi, konsolidasi, ekspansi, looking forward sistem budaya kerja dan SDM.”

Pembenahan SDM itu sendiri juga masuk dalam tujuh poin roadmap yang telah disusun direksi perseroan sejak bertransformasi pada 2014.

Dari catatan perseroan, terjadi pertumbuhan terhadap aset, dana pihak ketiga (DPK), kredit, maupun laba kotor selama Semester I/2015 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara lebih rinci, Bank Sumsel Babel telah membukukan raihan DPK sebanyak Rp18,18 triliun atau tumbuh 13% dari sebelumnya Rp16,04 triliun. Penghimpunan DPK tersebut bahkan sudah melebih target yang dipatok perseroan, yaitu senilai Rp15,05 triliun sampai akhir 2015.

Dari sisi kredit, Bank Sumsel Babel telah menyalurkan kredit sebanyak Rp11,64 triliun dari sebelumnya tercatat Rp11,05 triliun. Bisnis perbankan tersebut telah membuat perusahaan meraih laba kotor sebanyak Rp308 miliar atau tumbuh 13,23% dibandingkan dengan periode sebelumnya yang senilai Rp272 miliar.

Saat ini, Bank Sumsel Babel telah membukukan aset senilai Rp20,71 triliun atau sudah melampaui target tahun ini yang dipatok mencapai Rp18,98 triliun. Sebelumnya, Adil mengemukakan pihaknya juga mengutamakan efisiensi dalam perjalanan transformasi menuju regional champion.

Dengan menggelar pelatihan di “rumah” sendiri, perusahaan mampu mengalihkan biaya penghematan tersebut untuk mengadakan program sekolah keluar maupun dalam negeri.

Saat ini, perusahaan mampu menurunkan rasio BOPO menjadi 81,92% dari sebelumnya sebesar 84,71% pada Semester I/2014. Bank Sumsel Babel pun optimistis dapat mencapai target rasio BOPO sebesar 79,36% hingga akhir 2015. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Rabu (21/10/2015)

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper