Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pembiayaan 2016 Bisa Tumbuh 5%-10%

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meyakini kinerja industri pembiayaan masih mampu bertumbuh di kisaran 5%-10% sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2016 yang diperkirakan di atas 5%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meyakini kinerja industri pembiayaan masih mampu bertumbuh di kisaran 5%-10% sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2016 yang diperkirakan di atas 5%.

Ketua APPI  Suwandi Wiratno mengatakan industri pembiayaan akan sangat terpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Tidak mengherankan, jelasnya, kinerja industri pembiayaan juga tertekan dan diyakini hanya mampu maksimal mencapai kisaran 4%-5% hingga akhir 2015 di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Suwandi optimistis kinerja industri akan kembali bergairah pada tahun sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi kembali di atas 5%.

Baru-baru ini, DPR juga menyetujui dan mengesahkan undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3%.

“Sejumlah ekonom juga telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 5,2%. Jadi, [industri pembiayaan] masih bisa tumbuh 5%-10%,” ungkapnya seperti dikutip Bisnis, Senin (02/11/2015).

Target pertumbuhan itu, kata Suwandi, terbilang realistis karena Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja ekonominya pada tahun depan.

Belanja pemerintah, khususnya di bidang infrastruktur yang dimulai sejak tahun ini, akan memberikan dasar bagi pertumbuhan ekonomi di setiap daerah.

Suwandi menuturkan sejumlah kebijakan pemerintah untuk menstimulus ekonomi sejak semester II/2015 akan mendorong peningkatan arus investasi asing.

Di samping itu, sambungnya, peningkatan belanja masyarakat akan mengikuti perkembangan dua faktor tersebut.

Government expenditure dan foreign direct expenditure, sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, disertai consumer spending. Saat itulah pembiayaan tumbuh,”ujarnya.

Kendati begitu, Suwandi mengatakan sejumlah faktor yang dapat memengaruhi potensi pertumbuhan dan perlu dicermati adalah situasi ekonomi global.

Belum jelasnya penaikan sukubunga oleh The Federal Reserve menjadi pemicu utamanya.

Selain itu, Suwandi mengatakan perhelatan pemilihan kepala daerah di berbagai wilayah d Indonesia pada akhir tahun ini juga akan memengaruhi kondisi 2016.

Lancarnya pelaksanaan pilkada, ujarnya,  akan mendukung percepatan gerak ekonomi di setiap wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper