Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jabar Suntik Modal BUMD Rp1 Triliun, Bank BJB Raih Rp400 Miliar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyuntikan modal pada 6 BUMD strategis senilai Rp1 triliun dalam APBD 2016 yang akan segera disahkan.
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyuntikan modal pada 6 BUMD strategis senilai Rp1 triliun dalam APBD 2016 yang akan segera disahkan.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan APBD 2015 difokuskan pada sejumlah kegiatan penting antara lain PON XIX/2016, proyek-proyek strategis BUMD dan kemantapan infrastruktur. Suntik modal BUMD sudah disetujui dalam APBD 2016 yang kemungkinan volumenya mencapai Rp26 triliun.

“Sampai Rp1 triliun, ada dua BUMD yang penambahan modalnya saja sudah mencapai Rp650 miliar,” katanya di Bandung, Jumat (6/11/2015).

Menurutnya modal sebesar Rp400 miliar akan ditambahkan ke PT BJB Tbk untuk keperluan rights issue tahun depan. BJB  mendapat tambahan paling besar karena jika tidak disuntik senilai itu maka jumlah saham Pemprov Jabar di bank tersebut akan berkurang. “Rp400 miliar sendirian. Rights issue harus karena saham kita nanti turun kalau tidak,” katanya.

Penambahan modal ini mengikuti rencana naiknya harga saham per lembar BJB. Angka Rp400 miliar sudah final dihitung pihaknya bersama DPRD Jabar agar saham Pemprov masih 38% di BJB. Suntikan ini juga mempertegas komitmen pihaknya membesarkan BUMD. “Nggak ada masalah kan? Kalau nanti duit [deviden] datang lebih gede ke provinsi tidak jadi masalah?” ujarnya.
 
Suntikan terbesar kedua diberikan pada PT BIJB yang akan mengelola Bandara Internasonal Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka sebesar Rp250 miliar. Modal ini akan dipakai BIJB untuk segera membangun fisik terminal pada 2016 mendatang agar target soft operate bandara 2017 tercapai.

Lalu Rp165 miliar ditambahkan pada PT Tirta Gemah Ripah (TGR) untuk penyertaan dalam proyek SPAM Jatiluhur serta penuntasan PLTMH Cirompang, Garut. Menurutnya dengan komposisi saham 25% di proyek tersebut, PT TGR diprediksi bakal menyetor deviden dari hasil penjualan air ke DKI dan Bekasi.

Selain itu ada juga penambahan modal awal untuk PT Migas Hulu Jabar (MHJ)  sebesar Rp26,2 miliar karena memiliki 75% saham, sisanya untuk PT Jasa Sarana, PD Jasa dan Kepariwisataan. Heryawan menyakini suntikan modal ini akan menambah pundi pendapatan Pemprov Jabar dua tiga tahun ke depan.  “TGR pasti untung, kebayang BJB untung, BIJB untung,” ujarnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Denny Juanda Puradimadja mengatakan penambahan modal ini disesuaikan dengan rencana bisnis BUMD. Pemprov Jabar mengejar sejumlah pendapatan dari proyek strategis yang digarap BUMD semisal PT Migas Hulu Jabar yang akan menggarap blok Offshore North West Java (ONWJ). “Setelah dua tiga tahun ini recover, meski ini bisnis beresiko tinggi,” katanya.

Suntikan modal juga diberikan pada BPR Cipatujah yang dianggap kinerjanya cemerlang. Menurutnya Pemprov Jabar menambah modal hampir Rp2 miliar agar BPR tersebut pengembalian devidennya ke depan makin besar. “Ini dianggap bagus, jadi kita tambah,” ujarnya.

Menurutnya, besaran modal ini baru disahkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Priroitas Anggaran Sementara (KUUA PPAS) APBD Jabar 2016. Rencananya pada Senin (9/11) mendatang, ini akan disahkan menjadi RAPBD sebelum diketok resmi pada 20 November mendatang. “Ini sudah dihitung-hitung,” ujarnya.

Ketua Komisi III DPRD Jabar Didin Supriadin menambahkan dorongan pihaknya agar pemprov menyuntikan modal dilihat dari banyaknya rencana bisnis BUMD dan anak perusahaan yang cukup strategis dan butuh dukungan modal.

Didin menilai yang harus diimbangi Pemprov setelah menyuntikan dana adalah mengevaluasi kinerja dan proyeksi BUMD ke depan. "Sisi bisnis harus jadi perhatian, jangan asal-asalan, harus ada kajian yang efektif oleh pemprov. Sekarang sudah ada Biro Investasi dan BUMD sebagai pengawas pembina seluruh BUMD bisa menjadi ujung tombak evaluasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper