Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Sektor industri Indonesia disebut membutuhkan suku bunga kredit yang kompetitif agar bisa bergairah di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.
Hal itu akan mendukung industri yang saat ini menuju proses hilirisasi untuk mengurangi ketergantungan pertumbuhan ekonomi indonesia terhadap harga komoditas.
Saleh Husen, Menteri Perindustrian, berpendapat suku bunga kredit di Indonesia saat ini masih terlalu tinggi sehingga kurang kompetitif dibandingkan dengan negara di ASEAN lainnya. Akhirnya, banyak perusahaan di sektor industri yang meminjam uang dari perbankan di luar negeri.
"Saya tidak bilang suku bunga kredit harus turun, tetapi tetep kompetitif. Kita bisa lihat suku bunga di Singapura sekarang sekitar 5%," ujarnya setelah rapat koordinasi pemerintah, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia pada (13/11/2015).
Sampai saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) masih berada di 7,5%.
Dengan suku bunga yang kompetitif pun disebut akan mendukung rencana pemerintah terkait mendorong industri hulu ke hilir. Selain itu, pemerintah juga menargetkan penurunan impor bahan baku.
"Industri akan didorong untuk mengambil atau membuat bahan baku di dalam negeri saja. Jadi, dengan begitu akan menguntungkan industri sektor hulu dan intermedien," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel