Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, Jumlah Obligasi BUMN Melonjak Tajam

Di tengah dorongan peningkatan pembangunan infrastruktur nasional, jumlah obligasi bermata uang Rupiah yang diterbitkan oleh BUMN mengalami peningkatan drastis pada 2015 atau tertinggi dalam kurun 5 tahun terakhir.
obligasi
obligasi

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah dorongan peningkatan pembangunan infrastruktur nasional, jumlah obligasi bermata uang rupiah yang diterbitkan oleh BUMN mengalami peningkatan drastis pada 2015 atau tertinggi dalam kurun 5 tahun terakhir.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan yang dikutip Sabtu (16/1/2016), jumlah obligasi yang diterbitkan oleh BUMN mencapai Rp20,5 triliun pada 2015. Pada 2014, jumlahnya mencapai Rp7,46 triliun, kemudian pada 2013 (Rp11,75 triliun), 2012 (Rp7,35 triliun), 2011 (Rp7,21 triliun) dan 2010 (Rp7,72 triliun).

Pada 2015, sebanyak delapan perseroan terbatas milik negara melakukan penerbitan obligasi, yang tujuh di antaranya merupakan BUMN di bawah pembinaan Kementerian BUMN dan 1 BUMN yaitu PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di bawah Kementerian Keuangan.

Dua BUMN yaitu perusahaan sektor konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan SMF tercatat menerbitkan obligasi Rupiah sebanyak 2 kali senilai masing-masing Rp1,5 triliun dan Rp500 miliar. 

Penerbit obligasi paling banyak berasal dari sektor industri keuangan seperti perbankan, pegadaian dan pembiayaan perumahan. Dua bank yaitu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menerbitkan obligasi masing-masing Rp3 triliun.

Sementara itu, jumlah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan konstruksi juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu perusahaan, Brantas Abipraya bahkan menerbitkan obligasi pertama kali dalam 5 tahun terakhir pada 2015.

Nilai obligasi Rupiah paling besar diterbitkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. senilai Rp7 triliun atau sekitar 34% dari total obligasi yang diterbitkan oleh BUMN sepanjang 2015.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper