Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Bank Masih Tertekan Hingga Februari 2016

Laba bersih yang dicatatkan industri perbankan Tanah Air masih mengalami tekanan hingga Februari 2016.Seperti dikutip dari Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sabtu (16/4/2016), per Februari 2016 laba bersih perbankan mengalami koreksi tipis sebesar 0,66% secara tahunan (year on year) dari Rp18,06 triliun menjadi Rp17,94 triliun.
Laba bersih yang dicatatkan industri perbankan Tanah Air masih mengalami tekanan hingga Februari 2016./Bisnis
Laba bersih yang dicatatkan industri perbankan Tanah Air masih mengalami tekanan hingga Februari 2016./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Laba bersih yang dicatatkan industri perbankan Tanah Air masih mengalami tekanan hingga Februari 2016.

Seperti dikutip dari Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sabtu (16/4/2016), per Februari 2016 laba bersih perbankan mengalami koreksi tipis sebesar 0,66% secara tahunan (year on year) dari Rp18,06 triliun menjadi Rp17,94 triliun.

Kendati mengalami koreksi, laba bersih pada 2 bulan pertama tahun ini membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Per Januari 2016, laba bank umum konvensional senilai Rp9,73 triliun atau turun 4,98% secara year on year dibandingkan awal tahun lalu yang mencapai Rp10,24 triliun.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan kondisi perbankan tahun ini lebih sulit dibandingkan tahun lalu. Selain masih dibayangi oleh anjloknya harga komoditas, bank juga dihadapkan pada tantangan likuiditas yang mengetat sehingga biaya dana masih tinggi.

"Risiko kredit bank masih besar karena beberapa sektor masih mengalami penurunan, seperti di pertambangan dan pertanian," ujarnya kepada Bisnis.com.

Menurutnya, bank masih cukup besar penyaluran kredit ke sektor-sektor tersebut. Dengan belum membaiknya harga komoditas tambang maupun perkebunan, membuat bank harus berjaga-jaga dengan menaikkan biaya pencadangan.

Adapun, pada Februari 2016, seluruh kelompok bank mencatatkan peningkatan, kecuali kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) II yang mengalami penurunan laba bersih sebesar 33,73% dari Rp3,29 triliun menjadi Rp2,18 triliun.

Sedangkan BUKU I mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 13,33% dari Rp360 miliar menjadi Rp408 miliar. Laba bersih BUKU III dan IV juga mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 6,43% dan 6,50% y-o-y.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper