Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang 2015, Kredit Program Jaring OJK Capai Rp6,69 Triliun

Realisasi kredit ke sektor perikanan dan kelautan melalui program Jangka Sinergi dan Guideline (Jaring) mencapai Rp6,69 triliun sepanjang tahun lalu.
Karyawati Otoritas Jasa Keuangan menerima telpon, di kantor perwakilan Makassar, Rabu (13/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Karyawati Otoritas Jasa Keuangan menerima telpon, di kantor perwakilan Makassar, Rabu (13/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA--Realisasi kredit ke sektor perikanan dan kelautan melalui program Jangka Sinergi dan Guideline (Jaring) mencapai Rp6,69 triliun sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan keterangan resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pencapaian tersebut 124,5% dari target yang senilai Rp5,37 triliun.

Adapun, dengan bertambahnya 8 Bank Partner di tahun ini maka total target penyaluran kredit 16 bank partner ke sektor kelautan dan perikanan meningkat menjadi Rp9,2 triliun atau tumbuh 24,2% dibanding realisasi kredit 2015. Sementara target ke sektor maritim senilai Rp42,8 triliun.

Sedangkan secara keseluruhan, penyaluran kredit industri bank ke sektor kemaritiman sampai akhir tahun lalu senilai Rp97,8 triliun. Sedangkan penyaluran kredit bank ke sektor kelautan dan perikanan senilai Rp21,4 triliun.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan perkembangan program Jaring selama setahun ini berjalan sesuai rencana dengan berhasil mendorong pemahaman pelaku jasa keuangan terhadap bisnis di sektor kelautan dan perikanan sehingga kredit perbankan dan pembiayaan ke sektor ini terus meningkat.

"OJK akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan porsi pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang manfaatnya sangat besar bagi perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya dalam keterangan resmi, Senin (2/5/2016).

Rasio non-performing loan gross sektor kemaritiman tercatat sebesar 5,37% (tahun 2011 sebesar 6,74%) dan NPL sektor kelautan dan perikanan sebesar 1,8% (tahun 2011 sebesar 5,96%) atau mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak 2011.

Indikator penurunan NPL tersebut mencerminkan kinerja sektor yang semakin baik untuk menjawab tantangan persepsi kurang positif bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki risiko yang sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper