Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INKLUSI KEUANGAN: Bank Jateng Siapkan Produk Mikro Untuk Laku Pandai

Seiring dengan rencana peluncuran program layanan keuangan tanpa kantor, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah menyiapkan produk khusus segmen mikro.
Seiring dengan rencana peluncuran program layanan keuangan tanpa kantor, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah menyiapkan produk khusus segmen mikro./Bisnis
Seiring dengan rencana peluncuran program layanan keuangan tanpa kantor, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah menyiapkan produk khusus segmen mikro./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan rencana peluncuran program layanan keuangan tanpa kantor, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah menyiapkan produk khusus segmen mikro.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan pihaknya bakal meluncurkan program Laku Pandai-nya pada 23 Mei 2016 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Saat ini, Bank Jateng telah merilis produk simpanan dan tabungan untuk masyarakat kecil.

"Kami ada program kredit mikro dengan bunga kredit 7% dan juga produk tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). Dengan laku pandai, akses keuangan akan terbuka," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (18/5/2016).

Terkait dengan produk pinjaman mikro dengan bunga di bawah program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 9% per tahun, Supriyatno menjelaskan maksimal plafon yang diberikan senilai Rp25 juta. Selain itu, Bank Jateng juga meluncurkan produk kredit dengan bunga 2% pertahun dengan maksimal plafon senilai Rp2 juta.

Produk dengan bunga 2% tersebut, lanjutnya, khusus ditujukan untuk pelaku usaha mikro yang akan memulai usaha mereka. Supriyatno menjelaskan pada kuartal II tahun ini kredit produktif perseroan, terutama dengan bunga rendah tersebut meningkat cukup signifikan.

Dalam satu bulan, Bank Jateng telah menyetujui pengajuan kredit sekitar 1.000 calon debitur dari 4.000  yang mengajukan dengan nilai outstanding Rp200 miliar.

 "Untuk 35 kabupaten di Jawa Tengah, kami sediakan masing-masing Rp10 miliar. Jadi, totalnya Rp350 miliar dan tahun ini harapannya bisa diselesaikan," katanya.

 Selain kredit produktif, kredit konsumer, terutama pinjaman untuk para pegawai negeri sipil (PNS) juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan kredit Bank Jateng tahun ini.

Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, perseroan menyalurkan kredit senilai Rp30,40 triliun atau tumbuh 2,15% dibandingkan akhir tahun lalu (year to date). Seiring dengan belum pulihnya ekonomi nasional, rasio kredit bermasalah perseroan juga mengalami peningkatan dari 0,98% menjadi 1,38%.

Sementara itu, untuk agen program Laku Pandai, perseroan menyiapkan 3 agen untuk setiap kabupaten pada tahap awal. Nantinya, nasabah dan pensiunan Bank Jateng  bakal direkrut menjadi agen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper