Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2016, Pembiayaan BCA Finance Mencapai Rp15,8 Triliun

PT BCA Finance menyalurkan pembiayaan sebesar Rp15,8 triliun sepanjang semester pertama tahun ini.
kantor BCA Finance/bcafinance.co.id
kantor BCA Finance/bcafinance.co.id

Bisnis.com, JAKARTA--PT BCA Finance menyalurkan pembiayaan sebesar Rp15,8 triliun sepanjang semester pertama tahun ini.

Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim mengatakan realisasi penyaluran pembiayaan pada semester I/2016 mengalami pertumbuhan sebesar 21,6% jika dibandingkan dengan angka pembiayaan pada periode yang sama tahun lalu.

"Faktor pendorong pembiayaan kita bisa bertumbuh itu kami perkirakan karena adanya penawaran bunga yang menarik dan proses pelayanan yang cepat," kata Roni, Jumat (22/7/2016).

Lebih lanjut, dia menuturkan dari total pembiayaan sebesar Rp15,8 triliun yang telah disalurkan, pembiayaan untuk kendaraan roda empat baru masih menjadi kontributor utama dengan porsi mencapai 70%, sedangkan 30% sisanya berasal dari kendaraan roda empat bekas.

Kendati, penjualan produk otomotif sampai dengan semester pertama tahun ini masih cenderung datar, Roni mengaku optimistis target pembiayaan sepanjang tahun ini dapat tercapai.

Adapun, target penyaluran pembiayaan tahun ini ialah Rp29 triliun atau tumbuh sebesar 11% dari realisasi pembiayaan tahun lalu yang mencapai Rp26,1 triliun.

Disisi lain, masih lesunya penjualan produk otomotif menyebabkan kinerja industri pembiayaan mengalami perlambatan yang berdampak pada revisi target pertumbuhan pembiayaan yang semula diperkirakan bisa mencapai kisaran 5—10% menjadi kisaran 3—5%.
 
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan revisi target dilakukan lantaran piutang pembiayaan sampai dengan Mei 2016 masih mengalami penurunan.
 
“Penyaluran pembiayaan masih berat, dan masih terjadi penekanan industri. Oleh sebab itu, agak sulit untuk bisa double digit, kemungkinan [pertumbuhan pembiayaan] akan berada pada kisaran 3% atau maksimum 5%,” ujarnya.
 
Berdasarkan ikhtisar data keuangan industri pembiayaan yang dipublikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2016 menunjukkan piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan (multifinance) mencapai Rp367,83 triliun. Realisasi itu turun 0,62% jika dibandingkan total piutang pembiayaan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp370,12 triliun.
 
Secara terperinci, lini bisnis pembiayaan konsumen masih menjadi kontributor terbesar dengan porsi mencapai 69,34% dari total piutang pembiayaan atau mencapai Rp255,05 triliun. Angka pembiayaan konsumen per Mei 2016 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 2,66% (year on year/yoy).

Kemudian, pembiayaan sewa guna usaha berkontribusi sebesar 27,58% dengan realisasi mencapai Rp101,44 triliun. Realisasi itu menurun sebesar 9,40% jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu. Sementara, lini usaha anjak piutang dan kartu kredit per Mei 2016 masing-masing mencatatkan piutang pembiayaan sebesar Rp11,22 triliun dan Rp118 miliar atau tumbuh 16,15% dan 166,80% (yoy).
 
Meskipun begitu, jika dibandingkan total piutang pembiayaan industri multifinance pada April dan Maret 2016, realisasi Mei nampak menguat. Pada April dan Maret, total piutang pembiayaan masing-masing tercatat sebesar Rp364,71 triliun dan Rp364,40 triliun. Realisasi itu masing-masing mengalami penurunan 1,07% dan 1,46% (year on year/yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper