Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DJP Kaltimra Imbau Wajib Pajak Berwaspada Pilih Konsultan

Kanwil DJP Kaltimra mengimbau agar wajib pajak berhati-hati dalam memilih konsultan pajak untuk menghindari penipuan yang dapat merugikan wajib pajak sendiri.
Wajib pajak berkonsultasi dengan petugas saat melakukan pendaftaran peserta program pengampunan pajak (Amnesti Pajak atau Tax Amnesty) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/7)./Ilustrasi-Antara
Wajib pajak berkonsultasi dengan petugas saat melakukan pendaftaran peserta program pengampunan pajak (Amnesti Pajak atau Tax Amnesty) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/7)./Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kanwil DJP Kaltimra mengimbau agar wajib pajak berhati-hati dalam memilih konsultan pajak untuk menghindari penipuan yang dapat merugikan wajib pajak sendiri.

"Ya, memang itu pilihan wajib pajak mau menggunakan jasa konsultan pajak atau langsung konsultasi dengan kami. Tapi kalau mau menggunakan konsultan pajak, langsung minta sertifikatnya. Karena kami tidak bisa mendireksi konsultan yang tidak ada izinnya," jelas Kakanwil DJP Kaltimra Samon Jaya, Jumat (19/8/2016).

Kendati belum menemukan kasus penipuan dari oknum konsultan pajak di Kaltimra, Samon memberikan imbauan sejak dini agar wajib pajak dapat memilih-milih konsultan pajaknya untuk pencegahan. Sebab, kasus penipuan oleh oknum konsultan telah ditemukan di Sumatra.

Apalagi, antusiasme wajib pajak untuk menggali informasi dan mengikuti tax amnesty di Kaltimra sudah cukup tinggi. Sejak pertama kali tax amnesty diberlakukan, Kanwil DJP Kaltimra telah puluhan kali menggelar sosialisasi kepada para wajib pajak, baik untuk orang pribadi ataupun untuk perusahaan.

Untuk membuka akses informasi selebar-lebarnya, Kanwil DJP Kaltimra membuka layanan informasi melalui aplikasi messenger selama 24 jam.

"Pokoknya kalau ada konsultan yang mengarahkan agar wajib pajak mengurangi omzet atau harta yang akan dideklarasikan, atau menambah biaya-biaya tertentu, sudah jelas itu penipuan," tukas Samon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper