Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Sektor Unggulan Topang Kredit di Banten

Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten masih optimistis kinerja penyaluran pembiayaan perbankan di kawasan ini tumbuh di kisaran 12%-14% pada tahun ini.
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, TANGERANG - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten masih optimistis kinerja penyaluran pembiayaan perbankan di kawasan ini tumbuh di kisaran 12%-14% pada tahun ini.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Banten Budiharto Setyawan mengatakan, performa kredit di Provinsi Banten diprediksi bergerak agresif karena ditopang oleh kredit modal kerja dari tiga sektor unggulan yakni properti, konstruksi, dan transportasi.

“Dari sisi makroprudensial, kebijakan Loan to Value [LTV] memang diarahkan untuk memacu industri properti. Sektor ini juga memiliki multiplier effect ke sektor lainnya, misalnya konstruksi, dan transportasi,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (25/8/2016).

Mengutip data Bank Indonesia, kredit perbankan di Banten tumbuh 14,68% menjadi Rp251,66 triliun selama April-Juni 2016. Capaian ini terbilang naik tipis dibandingkan pembiayaan pada kuartal II/2015 senilai Rp219,44 triliun atau naik 14,58%.

Kendati demikian, capaian kali ini lebih baik dari pertumbuhan kredit pada kuartal II/2014 yang hanya 10,8% senilai Rp191,52 triliun.Jika dirinci, komponen kredit modal kerja masih mendominasi kinerja pembiayaan senilai Rp108,86 triliun atau 43,25% terhadap total kredit Rp251,66 triliun. Selanjutnya, kredit konsumsi menjadi komponen terbanyak kedua dengan nilai Rp76,2 triliun dan diikuti dengan Rp66,54 triliun pada kuartal II/2016.

Sejak awal tahun ini, Bank Indonesia tercatat telah memangkas suku bunga acuan hingga ke level 6,5%. Hal itu juga diikuti dengan penurunan suku bunga deposit facility dan lending facility menjadi masing-masing 4,5% dan 7%.

“Pengaruhnya baru terlihat tiga sampai enam bulan, setelah kebijakan ini direalisasikan. Pelonggaran ini akan berdampak positif terhadap perlambatan kredit di Banten beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Ciputra Residence Mary Octo Sihombing juga optimistis gairah penjualan properti akan semakin terpacu seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional pada tahun ini.

“Harapan itu masih ada, buktinya dengan pengetatan loan to value [LTV] pasar properti masih tumbuh. Apalagi, Bank Indonesia berencana untuk merelaksasi peraturan inden kredit kepemilikan rumah [KPR] terhadap rumah kedua,” tambahnya.

Dirinya mengungkapkan pasar properti, khususnya pada kuartal III/2016, akan mengalami pertumbuhan signifikan merespons sejumlah pelonggaran moneter yang sudah dikeluarkan oleh BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper