Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Mandiri Inhealth Genjot Pendapatan Premi

PT Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth Indonesia mengklaim tahun ini cukup menantang, pasalnya kondisi ekonomi belum stabil.
Direktur Utama PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) Iwan Pasila (kanan) berbincang dengan Head of Operational Office Jakarta Maria C. Lenny (kiri) dan Kepala Unit Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan Kantor Cabang Prima Silvia K. K. Bancin disela-sela sosialisasi di Jakarta, Rabu (25/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) Iwan Pasila (kanan) berbincang dengan Head of Operational Office Jakarta Maria C. Lenny (kiri) dan Kepala Unit Koordinasi Manfaat BPJS Kesehatan Kantor Cabang Prima Silvia K. K. Bancin disela-sela sosialisasi di Jakarta, Rabu (25/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA- PT Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth Indonesia mengklaim tahun ini cukup menantang, pasalnya kondisi ekonomi belum stabil.

Direktur Utama PT Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengklaim industri asuransi masih akan berat menghadapi kondisi perekonomian hingga semester 1 tahun 2017 ini. Meski tergolong kebutuhan dasar, namun kemampuan pasar untuk membeli juga sangat berpengaruh leh kondisi ekonomi.

“Jadi memang akan ada keterbatasan itu,” katanya kahir pekan ini.

Dia mengatakan pihaknya terus melakukan diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan badan usaha.  Seperti cara berobat nasabah yang langsung ke rumah sakit bisa melalui dokter keluarga.

"Walaupun mereka tetap harus masuk doker keluarga tetapi ada rasa nyaman, tidak perlu menunggu terlalu lama, kalau di ruah sakit langsung boleh di layani. Itu membuat mereka nyaman tapi tetap bisa mengendalikan,” jelasnya.

Di sisi lain, pengembangan produk yang dilakukan anak usaha bank Mandiri ini  melakukan skema Coordination of Benefit (COB) yang bersinergi bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

Hal itu sebelumnya sudah di lakukan oleh mandiri Inhealth, namun dengan skema COB yang baru dengan mengedepankan teknologi Informasi (TI). “Kita perlu merubah supaya prosesnya itu bisa elektronik,” imbuhnya.

Untuk informasi, meski mengalami kondisi perekonomian yang tidak stabil, pada tahun 2016 lalu, pihaknya telah meraih premi sebesar 1,62 triliun atau tumbuh 13% dibandingkan tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper